TOKYO. Populasi 240 jiwa penduduk Indonesia menjadi potensi pasar sangat besar bagi perusahaan penerbit kartu kredit Jepang. Mereka semakin agresif memasuki pasar Indonesia karena sampai saat ini dari total populasi baru 93 juta kartu kredit yang beredar. Wakil President JCB Co.Ltd, Kimihisa Imada, kepada Tribunnews.com, Rabu (13/5), mengatakan JCB siap bersaing ketat dengan penerbit Kartu Visa. Ia menilai transaksi ekonomi warga Indonesia sudah banyak menggunakan kartu kredit. "Di Jakarta sudah ramai sekali yang belanja (menggunakan kartu kredit) dibandingkan saat saya ke Vietnam misalnya. Jadi Indonesia memang pasar potensial buat kartu kredit saat ini," ujar Imada.
Ia menambahkan, JCB memiliki kelebihan dibanding penerbit kartu kredit negara lain, karena memiliki brand, citra terbaik yang ditawarkan dan dapat dipakai dengan mudah di seluruh negara. "Kita sangat selektif dalam mencari rekanan bank, penerbit kartu yang ada di mana pun sehingga kualitas kartu kredit kami terjamin dengan baik di mana pun," sambung Imada. Setelah penerbitan kartu JCB semakin banyak di Indonesia, JCB berencana membuka kantor cabang di beberapa kota besar di Indonesia seperti di Surabaya dan Medan, tak terkecuali Bali yang menjadi tujuan wisatawan Jepang. Kerja sama JCB dengan Indonesia kali pertama pada 1983 dan baru membuka kantor pada 1994. Pada 2011 baru mendirikan Perusahaan PT JCB International Indonesia. "Dalam kurun dua tahun terakhir ini pertumbuhan sangat pesat karena penerbitan Kartu JCB dilakukan kerjasama dengan tiga bank besar di Indonesia yaitu BII, BNI dan CIMB," lanjutnya.