JAKARTA. Pemerintah akan menerbitkan sukuk negara atau surat berharga syariah negara (SBSN) dengan jaminan (underlying) barang milik negara (BMN). Kementerian Keuangan (Kemkeu) masih menunggu persetujuan Komisi XI DPR. Aset negara yang akan dijaminkan adalah gedung kementerian, Jakarta Convention Centre (JCC), hingga Gelora Senayan. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, penerbitan SBSN global dengan jaminan aset negara ini dalam rangka pembiayaan defisit anggaran dan pembiayaan proyek infrastruktur maupun proyek strategis lainnya. Apalagi tahun ini pemerintah menargetkan pembiayaan proyek berbasis sukuk Rp 16,76 triliun. Jumlah itu terus meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2008 pembiayaan proyek berbasis sukuk hanya senilai Rp 800 miliar dan meningkat ke tahun 2014 menjadi Rp 1,5 triliun. Besaran itu juga meningkat di tahun 2015 dan 2016 masing-masing sebesar Rp 7,13 triliun dan Rp 13,67 triliun.
JCC dan Senayan jadi jaminan Sukuk
JAKARTA. Pemerintah akan menerbitkan sukuk negara atau surat berharga syariah negara (SBSN) dengan jaminan (underlying) barang milik negara (BMN). Kementerian Keuangan (Kemkeu) masih menunggu persetujuan Komisi XI DPR. Aset negara yang akan dijaminkan adalah gedung kementerian, Jakarta Convention Centre (JCC), hingga Gelora Senayan. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, penerbitan SBSN global dengan jaminan aset negara ini dalam rangka pembiayaan defisit anggaran dan pembiayaan proyek infrastruktur maupun proyek strategis lainnya. Apalagi tahun ini pemerintah menargetkan pembiayaan proyek berbasis sukuk Rp 16,76 triliun. Jumlah itu terus meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2008 pembiayaan proyek berbasis sukuk hanya senilai Rp 800 miliar dan meningkat ke tahun 2014 menjadi Rp 1,5 triliun. Besaran itu juga meningkat di tahun 2015 dan 2016 masing-masing sebesar Rp 7,13 triliun dan Rp 13,67 triliun.