KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Japan Credit Rating Agency, Ltd. (JCR), Jumat (26/4), memperbaiki outlook peringkat utang atau Sovereign Credit Rating Republik Indonesia dari stable menjadi positive. JCR juga mengafirmasi peringkat utang Indonesia di BBB alias investment grade. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyambut baik perbaikan outlook peringkat utang Indonesia tersebut. "Hal ini menunjukkan bahwa langkah-langkah kebijakan yang ditempuh secara konsisten dan tersinergi oleh BI, pemerintah, dan berbagai pemangku kebijakan yang lain sudah tepat sehingga meningkatkan kepercayaan investor terhadap ketahanan dan prospek perekonomian Indonesia ke depan," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (26/4). Peringkat Indonesia tersebut mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang solid ditopang konsumsi domestik, level defisit anggaran dan utang pemerintah yang terjaga, resiliensi terhadap gejolak eksternal yang didukung oleh kebijakan nilai tukar fleksibel dan akumulasi cadangan devisa.
Japan Credit Rating sematkan outlook positif, BI: Kepercayaan investor meningkat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Japan Credit Rating Agency, Ltd. (JCR), Jumat (26/4), memperbaiki outlook peringkat utang atau Sovereign Credit Rating Republik Indonesia dari stable menjadi positive. JCR juga mengafirmasi peringkat utang Indonesia di BBB alias investment grade. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyambut baik perbaikan outlook peringkat utang Indonesia tersebut. "Hal ini menunjukkan bahwa langkah-langkah kebijakan yang ditempuh secara konsisten dan tersinergi oleh BI, pemerintah, dan berbagai pemangku kebijakan yang lain sudah tepat sehingga meningkatkan kepercayaan investor terhadap ketahanan dan prospek perekonomian Indonesia ke depan," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (26/4). Peringkat Indonesia tersebut mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang solid ditopang konsumsi domestik, level defisit anggaran dan utang pemerintah yang terjaga, resiliensi terhadap gejolak eksternal yang didukung oleh kebijakan nilai tukar fleksibel dan akumulasi cadangan devisa.