KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada banyak cara untuk memajukan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi. Misalnya dengan memanfaatkan teknologi digital.

Untuk itu JDL Express Indonesia, perusahaan yang terafiliasi dengan JD.ID dan JD Logistics menggandeng Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat  membuat pelatihan pendampingan serta peningkatan produktivitas berbasis teknologi serta penerapan inovasi usaha. Pelatihan ditujukan bagi pelaku koperasi, usaha kecil dan pesantren

Kerjasama ini diharapkan selain bisa memajukan usaha UMKM daan pelaku bisnis online lainya, juga bisa mempromosikan produk-produk unggulan UMKM binaan dari Dinas Koperasi Jawa Barat ke pasar yang lebih luas.

Pelatihan tersebut mendapat respon positif. Menurut Chief Financial Officer JDL Express Indonesia, Leonard Johanes Pontoh ada sebanyak 4.000 UMKM Binaan Dinkop Jawa Barat berpartisipasi.

 “Dukungan kami tidak hanya menjadi partner logistik bagi rekan-rekan UMKM dan pelaku online seller saja, tapi juga memberikan pelatihan yang dibutuhkan,” katanya dalam keterangan, Kamis (16/6).

Baca Juga: Sasar Bisnis Online dan Korporasi, J-Express Rebranding Jadi JDL Express Indonesia

Adapun jenis pelatihan yang diberikan adalah berupa pemasaran digital (digital marketing), copywriting, branding, legalitas, serta kelas finansial untuk pebisnis.

Dipilihnya Jawa Barat, menurut Leonard, karena wilayah ini merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang dikenal sebagai rumah bagi industri kreatif yang telah melahirkan banyak brand lokal yang mengglobal. Sebut saja ada NAH Project, Visval, Esensi, dan Serra Footwear.

Kepala Dinas dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, Kusmana Hartadji berharap, kegiatan ini dapat mendorong daya saing UMKM Jawa Barat, yang sekaligus juga meningkatkan perekonomian warga.

“Besar harapan kami, sinergi antara Dinas Koperasi & Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat dan JDL Express Indonesia ini mampu mencapai misi kami untuk menaikan kelas para UMKM melalui Program UMKM Juara Jabar,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon