JAKARTA. PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) di 2012 mencapai US$ 2,1 juta. Sementara di tahun ini, perusahaan kabel ini telah menghabiskan dana capex sebesar US$ 1,4 juta."Total, kami anggarkan capex hingga 2012 itu sebesar US$ 3,5 juta. Dan 60% akan dipakai ke 2012 karena sisanya sudah kami pakai saat ini," kata Sekretaris Perusahaan JECC Antonius Benady di Jakarta, Kamis (27/10). Capex tersebut, rencanannya digunakan untuk meningkatkan produksi.Lebih lanjut, ia menyebut, tahun depan perusahaannya masih akan menjadi pemasok bagi PLN. Hal ini terjadi karena perusahaan listrik negara tersebut masih membutuhkan banyak kabel tahun mendatang.Dia melanjutkan, karena jumlahnya cukup besar, maka pelaksanan alokasi capex ini akan dilakukan secara bertahap. "Sementara ini dana masih dipeoleh dari kas internal. Kalau tidak cukup bisa melalui perbankan. Tapi sampai saat ini masih dari dana sendiri," imbuhnya.Lebih jauh dia menambahkan, untuk kinerja tahun depan, pertumbuhan JECC diperkirakan mencapai 25%-30%, di mana perolehan net profit bisa mencapai Rp 40 miliar. Antonius menuturkan, pengaruh krisis Eropa tidak terlalu mempengaruhi penjualan perseroan. Hal ini mengingat pangsa pasar perseroan ke Asia Tenggara seperti Singapura, Srilanka, dan Bangladesh. Sedangkan ekspor ke Eropa dan Inggris hanya sedikit.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
JECC anggarkan US$ 2,1 juta untuk capex 2012
JAKARTA. PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) di 2012 mencapai US$ 2,1 juta. Sementara di tahun ini, perusahaan kabel ini telah menghabiskan dana capex sebesar US$ 1,4 juta."Total, kami anggarkan capex hingga 2012 itu sebesar US$ 3,5 juta. Dan 60% akan dipakai ke 2012 karena sisanya sudah kami pakai saat ini," kata Sekretaris Perusahaan JECC Antonius Benady di Jakarta, Kamis (27/10). Capex tersebut, rencanannya digunakan untuk meningkatkan produksi.Lebih lanjut, ia menyebut, tahun depan perusahaannya masih akan menjadi pemasok bagi PLN. Hal ini terjadi karena perusahaan listrik negara tersebut masih membutuhkan banyak kabel tahun mendatang.Dia melanjutkan, karena jumlahnya cukup besar, maka pelaksanan alokasi capex ini akan dilakukan secara bertahap. "Sementara ini dana masih dipeoleh dari kas internal. Kalau tidak cukup bisa melalui perbankan. Tapi sampai saat ini masih dari dana sendiri," imbuhnya.Lebih jauh dia menambahkan, untuk kinerja tahun depan, pertumbuhan JECC diperkirakan mencapai 25%-30%, di mana perolehan net profit bisa mencapai Rp 40 miliar. Antonius menuturkan, pengaruh krisis Eropa tidak terlalu mempengaruhi penjualan perseroan. Hal ini mengingat pangsa pasar perseroan ke Asia Tenggara seperti Singapura, Srilanka, dan Bangladesh. Sedangkan ekspor ke Eropa dan Inggris hanya sedikit.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News