KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Amazon mengumumkan ekspansi besar dalam Proyek Kuiper, yang merupakan inisiatif untuk menyediakan akses internet terjangkau dan berkinerja tinggi melalui 3.200 satelit di orbit rendah Bumi. Proyek ini merupakan jawaban Amazon terhadap SpaceX milik Elon Musk dan mirip dengan Starlink. Untuk mendukung Proyek Kuiper, Amazon akan menginvestasikan US$ 120 juta dalam pembangunan fasilitas pemrosesan satelit baru di Kennedy Space Center NASA di Florida.
Baca Juga: Saling jegal dua orang terkaya dunia di proyek internet satelit Fasilitas ini akan digunakan untuk mempersiapkan dan mengintegrasikan satelit broadband Kuiper dengan roket Blue Origin milik Jeff Bezos sebelum diluncurkan. Pembangunan fasilitas sudah dimulai, dan diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2023. Pada tahap awal, satelit-satelit Kuiper akan diproduksi di fasilitas terpisah di Kirkland, Washington, dan kemudian akan dikirim ke fasilitas baru di Florida yang seluas 100.000 kaki persegi. Steve Metayer, wakil presiden Operasi Produksi Kuiper, menyatakan bahwa mereka berencana untuk memulai produksi skala penuh Proyek Kuiper dan menguji pelanggan awal tahun depan, dan fasilitas baru di Florida akan memainkan peran penting dalam memenuhi jadwal tersebut. Baca Juga: Elon Musk tuduh Amazon halangi internet satelit Starlink SpaceX, ini respons Amazon