KONTAN.CO.ID - Jeff Bezos percaya diri perusahaan antariksanya, Blue Origin, mampu tumbuh pesat meski pemerintah Amerika Serikat saat ini terlihat lebih dekat dengan SpaceX milik Elon Musk. Dalam wawancara dengan
Reuters hari Minggu (12/1), Bezos merasa bahwa Musk tidak akan memanfaatkan kedekatannya dengan Presiden AS terpilih, Donald Trump, untuk menempatkan SpaceX dalam program pemerintah. "Elon sudah sangat jelas bahwa dia melakukan ini untuk kepentingan publik dan bukan untuk keuntungan pribadinya. Dan saya menerimanya apa adanya," kata Bezos.
Pada 2023 lalu, badan antariksa AS, NASA, menunjuk Blue Origin sebagai penyedia wahana pendarat bulan Artemis. Misi ini akan membawa NASA menjelajahi Bulan lebih banyak daripada sebelumnya, mengungkap lebih banyak penemuan ilmiah, dan mempersiapkan misi astronot masa depan ke Mars. Akhir pekan lalu, Bezos menghadiri acara peluncuran perdana New Glenn milik Blue Origin, roket setinggi 30 lantai yang diharapkan akan menyaingi SpaceX. New Glenn akan menjadi senjata utama Blue Origin yang telah lama menunda untuk masuk ke dalam bisnis peluncuran satelit.
Baca Juga: Jeff Bezos & Elon Musk Bersaing dalam Perlombaan Luar Angkasa Senilai US$ 630 Miliar Kedekatan Musk dengan Trump
Musk telah menghabiskan lebih dari seperempat miliar dolar untuk membantu kampanye Trump hingga terpilih menjadi Presiden AS dalam pemilu November 2024 lalu. Berkat perannya itu, Musk akhirnya dipercaya memimpin departemen pemerintahan baru bernama
Department of Government Efficiency (DOGE). Bulan lalu, Musk menyarankan kepada pemerintah AS untuk mengirim misi langsung ke Mars alih-alih pergi ke bulan terlebih dahulu. Belum bisa dipastikan apakah Musk akan menawarkan perusahaannya untuk mengerjakan program tersebut, atau akan tetap mempercayakannya kepada Blue Origin. Berbeda dengan Musk, Bezos merasa AS harus menempatkan eksplorasi bulan dan Mars di level yang sama. "Pendapat saya sendiri adalah kita harus melakukan keduanya, kita harus pergi ke bulan dan kita harus pergi ke Mars. Yang tidak boleh kita lakukan adalah memulai dan menghentikan sesuatu. Kita harus melanjutkan program bulan," kata Bezos.
Baca Juga: Amazon Menyumbang US$1 Juta untuk Acara Pelantikan Presiden Donald Trump Tonton: Daftar 10 Orang Terkaya di Dunia Periode Desember 2024 Dukungan Amazon untuk Pemerintahan Trump
Jeff Bezos telah mengundurkan diri sebagai CEO dan presiden Amazon, kemudian mengambil alih peran ketua eksekutif. Perannya di Amazon masih sangat besar. Pada bulan Desember 2024, Amazon.com Inc. resmi menyumbang dana sebesar US$1 juta untuk kelancaran acara pelantikan Presiden terpilih Donald Trump pada 20 Januari 2025. Mengutip Bloomberg, Amazon juga akan menggunakan layanannya untuk menyiarkan pelantikan tersebut. Dukungan berupa layanan penyiaran ini merupakan bagian dari sumbangan dengan total US$1 juta.
The Wall Street Journal melaporkan bahwa donasi tersebut berasal dari kas perusahaan dan tidak didanai oleh pendiri Amazon, Jeff Bezos. Amazon juga merupakan kontraktor utama untuk pertahanan, intelijen, dan lembaga federal Amerika Serikat. Dukungan itu sebagian besar diberikan melalui divisi komputasi awannya.