KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mega Tbk (MEGA) pede bisa melanjutkan pertumbuhan kinerja yang baik hingga akhir tahun 2023, dengan menargetkan perolehan laba bersih yang tidak jauh berbeda dari laba bersih untuk tahun buku 2022 lalu yang sebesar Rp 4,05 triliun. Wakil Direktur Utama Bank Mega Diza Larentie mengatakan di sisa waktu satu bulan ini menuju tutup buku 2023, pihaknya akan bekerja keras. "Tinggal satu bulan lagi ini, kami sedang bekerja keras mengejar laba, harapannya tidak jauh-jauh dari tahun lalu (laba bersih), kita mencoba pertahankan itu," kata dia kepada Kontan saat ditemui di Jakarta, Jumat (01/12).
Diza menyebut strategi Bank Mega untuk menaikkan laba yakni dengan meningkatkan komponen penopangnya, seperti Return on Equity (ROE) dan Fee Based Income (FBI) bank. Baca Juga: Genjot Porsi Dana Murah pada 2024, Ini Strategi Bank Mega (MEGA) "Bagaimana ini mendorong produk bank untuk menyumbang pertumbuhan laba, apakah dari kartu kredit dan juga lending. Kami juga ingin transaksi debit card meningkat dan menaikkan transaksi e-commerce," kata dia. Di sisi lain, Diza mencermati tren market dan masyarakat saat ini yang menahan untuk melakukan ekspansi bisnisnya membuat pertumbuhan kredit bank melmbat, namun demikian Diza meyakini untuk tahun depan Bank Mega tetap akan membidik peluang sektor mana yang masih potensial, khususnya menyasar perusahaan-perusahaan yang masih melakukan ekspansi bisnis. Lebih lanjut dia menyebut saat ini pihaknya baru selesai menyusun rencana bisnis bank (RBB) secara internal dan tengah menunggu persetujuan regulator, dan kemudian nantinya akan diinformasikan kepada publik. Bank Mega di sembilan bulan pertama 2023 mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp 2,79 triliun, jumlah ini meningkat 5,68% (YoY) dari perolehan Rp 2,64 triliun di periode sama tahun lalu. Baca Juga: Taipan Menjaring Cuan Jumbo dari Perbankan