Jelang Akhir Mei, IHSG Rawan Melanjutkan Pelemahan pada Kamis (30/5)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,56% atau turun sebanyak 113,40 poin ke level 7.140,23 saat penutupan perdagangan Rabu (29/5). IHSG diprediksi rawan melanjutkan koreksi dengan support di angka 7.052 dan resistance di level 7.298 pada Kamis (30/5).

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan, terdapat sentimen berupa dominasi dari pergerakan harga komoditas dan rupiah yang cenderung melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Selain itu, investor juga tengah menantikan data Produk Domestik Bruto (PDB) AS.

"Kami perkirakan, IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya dengan support 7.052 dan resistance 7.298," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Kamis (30/5).


Baca Juga: Harga Saham Ini Turun Tajam Rabu (29/5), Bahkan Ada Yang Blue Chip

Equity Research Phintraco Sekuritas, Nurwachidah menilai, fluktuasi IHSG berlanjut pada Rabu (29/5). Melemahnya IHSG, menurutnya, menutup peluang pembentukan golden cross pada Moving Average Convergence Divergence (MACD). Hal ini mengindikasikan potensi pelemahan lanjutan pada IHSG di Kamis (30/5).

"Perhatikan pivot 7150 sebelum support area 7.080-7.100," kata Nur kepada Kontan.co.id, Kamis (30/5).

Meski demikian, dia melihat IHSG secara teknikal berpeluang rebound pada Jumat (31/5) didorong rilis data pertumbuhan ekonomi AS. Dalam perkiraannya, ekonomi AS tumbuh lambat sebesar 1,3% quarter on quarter (QoQ) di kuartal I-2024, dibandingkan kuartal IV-2023 sebesar 3,4% QoQ. 

Dengan adanya data ini, berpotensi membangun spekulasi bahwa the Fed akan tetap menjaga peluang pemangkasan di September 2024. Kemudian, berkaca dari jajak pendapat oleh CME FedWatch Tools, menunjukkan penurunan peluang pemangkasan the Fed Rate menjadi 41,7% di September 2024. 

"Alhasil, peluang dipertahankannya suku bunga acuan semakin besar di 53,7% pada periode yang sama," terang Nur.

Baca Juga: IHSG Tumbang 1,56% ke 7.140 Rabu (29/5), AKRA, MEDC, AMMN Top Gainers LQ45

Dari segi regional, adanya revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Tiongkok dari 4,6% menjadi 5% di 2024 oleh International Monetary Fund (IMF), mengindikasikan capital outflow dari pasar modal Indonesia. Selaras dengan kondisi tersebut, nilai tukar rupiah menunjukkan pelemahan sebesar 0,43% ke level Rp 16.160 per dolar AS pada Rabu (29/5).

Nur merekomendasikan saham-saham MNCN, BRMS, ACES, INDF, PGEO, dan ISAT untuk perdagangan Kamis (30/5).

Sedangkan, Herditya mencermati saham KLBF dengan target harga Rp 1.580-Rp 1.630, MAHA berkisar di level Rp 236-Rp 242, dan TKIM di harga Rp 9.125-Rp 9450.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati