JAKARTA. Menjelang akhir tahun 2010, aliran dana asing terus tercatat turun. Di minggu terakhir tahun ini, Bank Indonesia (BI) mencatat dana asing yang keluar (capital outflows) dari pasar Indonesia mencapai Rp 1,10 triliun.Dalam siaran persnya, Biro Humas Bank Indonesia Difi Ahmad Johansyah menjelaskan, dana asing yang keluar karena aksi ambil untung (profit taking) dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang jatuh tempo. Difi memaparkan, penurunan terjadi di portofolio asing pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Utang Negara (SUN) yang masing-masing berkurang sebesar Rp 1,07 triliun dan Rp 290 miliar.“Perkembangan itu menurunkan pangsa SBI asing terhadap total outstanding SBI menjadi 26,95% dari sebelumnya 27,48%, dan pangsa SUN asing terhadap total outstanding SUN menjadi 30,80% dari sebelumnya 30,83%,” paparnya.Namun, Difi mengatakan minat investor terhadap saham masih tetap tinggi menyusul menguatnya prospek perekonomian global. Sebab, menurut Difi, stabilitas sistem keuangan masih cukup terkendali. Selain itu, data-data perekonomian global cukup mampu menahan tekanan koreksi yang bersumber dari kecenderungan profit taking investor menjelang akhir tahun. Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan (PPN) Prasetijono Widjojo menilai, penyebab keluarnya dana asing karena kondisi perekonomian Eropa mulai pulih. Tetapi, ia yakin, dana asing masih tetap akan membanjiri pasar lokal.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jelang akhir tahun, dana asing cabut Rp 1,1 triliun
JAKARTA. Menjelang akhir tahun 2010, aliran dana asing terus tercatat turun. Di minggu terakhir tahun ini, Bank Indonesia (BI) mencatat dana asing yang keluar (capital outflows) dari pasar Indonesia mencapai Rp 1,10 triliun.Dalam siaran persnya, Biro Humas Bank Indonesia Difi Ahmad Johansyah menjelaskan, dana asing yang keluar karena aksi ambil untung (profit taking) dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang jatuh tempo. Difi memaparkan, penurunan terjadi di portofolio asing pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Utang Negara (SUN) yang masing-masing berkurang sebesar Rp 1,07 triliun dan Rp 290 miliar.“Perkembangan itu menurunkan pangsa SBI asing terhadap total outstanding SBI menjadi 26,95% dari sebelumnya 27,48%, dan pangsa SUN asing terhadap total outstanding SUN menjadi 30,80% dari sebelumnya 30,83%,” paparnya.Namun, Difi mengatakan minat investor terhadap saham masih tetap tinggi menyusul menguatnya prospek perekonomian global. Sebab, menurut Difi, stabilitas sistem keuangan masih cukup terkendali. Selain itu, data-data perekonomian global cukup mampu menahan tekanan koreksi yang bersumber dari kecenderungan profit taking investor menjelang akhir tahun. Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan (PPN) Prasetijono Widjojo menilai, penyebab keluarnya dana asing karena kondisi perekonomian Eropa mulai pulih. Tetapi, ia yakin, dana asing masih tetap akan membanjiri pasar lokal.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News