KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham di sektor barang konsumer non primer (
consumer cyclicals) berada dalam fase penguatan. Berdasarkan data Statistik Bursa, Senin (21/10), indeks pada sektor ini tercatat tumbuh positif 7,29%
year to date (ytd).
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan secara sektor masih bisa tumbuh positif. Sebab, daya beli masyarakat berpotensi meningkat mendekati akhir tahun.Ditambah lagi, saham pada sektor ini juga terdorong oleh para peritel yang akan memberikan sejumlah diskon barang pada akhir tahun.
"Saat ini investor bisa mencermati saham-saham yang akan diuntungkan dari momentum akhir tahun seperti PT Mitra Adiperkasa Tbk (
MAPI), PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (
ACES) dan PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (
MAPA)," kata Azis kepada Kontan, Senin (21/10).
Baca Juga: Cermati Ini Daftar Emiten yang Berpotensi Cuan Pasca Pelantikan Prabowo-Gibran Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta mengatakan kinerja positif konsumer
cyclical terlihat dari indeks penjualan riil yang konsisten berada di atas level 200.
"Ini menandakan optimisme dari masyarakat khususnya pelaku pasar terkait output perekonomian Indonesia masih relatif kuat," ujar Nafan kepada Kontan, Senin (21/10).
Sentimen positif lainnya dilihat dari sisi kinerja fundamental emiten yang rata-rata tumbuh positif, baik dari sisi
top line dan
bottom line.
Nafan juga menerangkan secara prospek saham
consumer cyclical akan tetap menguat. Sebab ada sentimen Natal dan Tahun Baru pada akhir tahun 2024 yang dinilai akan meningkatkan
demand bagi emiten di sektor tersebut.
Tak hanya itu, tren kebijakan pelonggaran moneter dengan penurunan suku bunga oleh Bank Sentral juga akan mendongkrak kinerja saham pada indeks ini.
"Ini memberikan katalis positif bagi indeks
consumer cylcical," terangnya.
Baca Juga: Saham Konsumer Menjadi Saham Paling Diuntungkan di Program Pemerintahan Baru Pengamat Pasar Modal dan
Founder WH Project, William Hartanto menjelaskan bahwa sentimen yang memengaruhi saham di sektor ini ke depannya diperkirakan akan variatif karena adanya momentum
window dressing.
Selain itu, William juga memproyeksikan sektor ini akan tumbuh menguat terbatas karena ada potensi rotasi sektor.
"Untuk
trading jangka pendek bisa dimanfaatkan, karena kalau
buy on weakness sepertinya masih momentum untuk koreksi," jelas William kepada Kontan, Senin (21/10).
William merekomendasikan untuk
buy saham ACES di target harga Rp 1.005-Rp 1.025 per saham, ASCL pada target harga Rp 111- Rp 120 per saham, ERAA di target harga Rp 500 per saham dan GJTL dengan target harga Rp 1.400 per saham.
Nafan merekomendasikan untuk
accumulative buy saham ACES dan MAPI dengan target harga masing-masing Rp 930 per saham dan Rp 1.750 per saham.
Sementara itu, Azis merekomendasikan untuk
trading buy saham MAPA dengan target harga Rp 975 per saham dan ACES pada target harga Rp 990 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih