Jelang bulan puasa, Ikappi minta pemerintah perkuat produksi bahan pangan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri meminta agar pemerintah memperkuat produksi bahan pangan. Hal ini dilakukan untuk mencegah kenaikan harga pangan di bulan puasa.

Menurut Abdullah saat ini harga beberapa bahan pangan masuk dalam tahap yang mengkhawatirkan. Beberapa bahan pangan seperti cabai, bawang merah hingga daging menunjukkan kenaikan harga. Padahal menurutnya harga bahan pangan ini masih bisa meningkat pada bulan puasa.

Menurutnya, bila pemerintah bisa memperkuat produksi dalam waktu sebulan ini maka harga bahan pangan bisa dikendalikan. Namun,  bila produksi tidak cukup maka hal ini akan cukup berbahaya.


"Ramadan itu kenaikan harga 100%-200%, dan itu harus dipersiapkan jauh-jauh hari produksinya. Supply dan demandnya jangan sampai tidak seimbang. Tidak seimbang, selesai," kata Abdullah kepada Kontan.co.id, Kamis (4/3).

Abdullah menyoroti kenaikan bahan pangan seperti cabai. Menurutnya, bahan pangan ini tak kunjung turun. Karena itu, dia berpendapat pemerintah harus melihat apa yang menjadi masalah dan mencari seperti apa solusinya.

Baca Juga: Jaga ketersediaan beras, pemerintah akan impor beras 1 juta ton

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), per Jumat (5/3) harga rata-rata cabai rawit merah sudah mencapai Rp 94.300 per kg, meningkat dari minggu sebelumnya yang sebesar Rp 88.900 per kg.

Harga cabai rawit hijau Rp 62.950 per kg naik dari minggu lalu yang sebesar Rp 61.400 per kg. Sementara, harga cabai merah sekitar Rp 46.600 per kg dan harga cabai merah keriting sebesar Rp 49.000 per kg.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) sempat mengatakan bahwa harga cabai akan mulai menurun pada akhir Januari melihat produksi yang akan kembali normal. Tetapi, harga cabai masih terus melambung.

Melihat ini, Abdullah mengatakan bahwa hal ini menunjukkan bahwa Kementan tidak menguasai produksi dan tidak memiliki data wilayah produksi.

"Ini bisa diukur dari situ sebenarnya. Artinya gagal melihat produksi dalam negeri. Berapa banyak produksi kita, dimana sebarannya, itu yang harus diketahui, dan itu yang tidak diketahui [Kementan]," ujarnya.

Tak hanya cabai, Abdullah juga menyoroti harga bawang merah dan daging sapi yang menurutnya mengalami kenaikan.

Sementara itu, Menteri Perdagangan  Muhammad Lutfi mengatakan pihaknya akan menjaga stabilitas harga bahan pangan pokok dan barang penting pada bulan puasa dan idul fitri tahun ini.

"Kita akan menghadapi hari raya idul fitri yang mungkin tinggal 40 hari-50 hari, dan juga hari puasa yang akan kita hadapi pada April. Jadi ini sequence penting yang harus kita jaga," katanya.

Lutfi mengakui bahwa terdapat bahan pangan yang bisa  habis dimakan waktu atau cepat busuk seperti cabai dan bawang merah yang bisa menyebabkan harga berfluktuatif. Karena itu, dia mengatakan harus ada solusi atas permasalahan ini.

Selanjutnya: Mendag beberkan strategi menghadapi dinamika sektor perdagangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi