TOKYO. Pagi ini (15/4), bursa Asia terseret kejatuhan bursa Jepang akibat gempat terkuat sejak 2011 lalu. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.54 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,4%. Meski demikian, sepanjang pekan ini, bursa Asia masih menorehkan kenaikan 4,2%, terbaik sejak awal Maret. Penurunan terbesar disumbang oleh indeks Topix Jepang sebesar 0,5%. Sementara, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,2%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,1%, dan indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,1%. Sektor kesehatan mencatatkan penurunan terbesar. Data Produk Domestik Bruto (PDB) China pada hari ini akan menjadi kunci utama bagi investor untuk mengevaluasi outlook perekonomian global di tengah fluktuasi pasar minyak. Selain itu, bank sentral dunia juga tengah berupaya keras untuk meluncurkan strategi demi mendongkrak perekonomian mereka.
Jelang data China, bursa Asia terseret Jepang
TOKYO. Pagi ini (15/4), bursa Asia terseret kejatuhan bursa Jepang akibat gempat terkuat sejak 2011 lalu. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.54 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,4%. Meski demikian, sepanjang pekan ini, bursa Asia masih menorehkan kenaikan 4,2%, terbaik sejak awal Maret. Penurunan terbesar disumbang oleh indeks Topix Jepang sebesar 0,5%. Sementara, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,2%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,1%, dan indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,1%. Sektor kesehatan mencatatkan penurunan terbesar. Data Produk Domestik Bruto (PDB) China pada hari ini akan menjadi kunci utama bagi investor untuk mengevaluasi outlook perekonomian global di tengah fluktuasi pasar minyak. Selain itu, bank sentral dunia juga tengah berupaya keras untuk meluncurkan strategi demi mendongkrak perekonomian mereka.