Jelang debat capres perdana, simak harapan pelaku pasar modal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Debat calon presiden dan calon wakil presiden (Capres dan Cawapres) 2019 perdana yang akan digelar beberapa jam lagi turut menarik perhatian para pelaku pasar. Jelas saja, karena ini akan memberikan gambaran visi misi kedua pasangan calon presiden, terhadap nasib sekaligus prospek negara untuk lima tahun ke depan.

Managing Director Head of Equity Capital Market Samuel International Harry Su menilai, kriteria calon presiden dan calon wakil presiden 2019 yang ideal adalah mereka yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, pasangan calon presiden harus mampu menentukan kebijakan kebijakan yang tujuannya untuk menopang pertumbuhan ekonomi selama mereka menjabat. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif, maka diharapkan prospek pasar modal bisa ikut sejalan.


"Kalau saya sebagai analis, yang penting pasangan harus dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Jadi, policy yang akan digulirkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi," kata Harry kepada Kontan.co.id, Rabu (16/1).

Menurutnya, berbagai kebijakan yang sudah dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam mendorong akivitas pasar modal, sudah cukup bagus. Sehingga yang kurang saat ini, hanya pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, keterlibatan private sektor juga perlu menjadi perhatian ke depan, khususnya dalam membangun infrastruktur Tanah Air. "Karena sekarang ini Badan Usaha Milik Negara (BUMN) semua, dan utang BUMN juga sudah cukup besar," jelasnya.

Untuk itu, demi menjadikan pasar modal yang lebih baik ke depan, upaya mendorong pertumbuhan ekonomi perlu dipastikan dan menjadi perhatian.

Sebelumnya, Kontan.co.id sudah melakukan survei, dengan menanyakan soal kemampuan capres dan cawapres 2019 terhadap beberapa hal terkait pasar modal. 

Di antaranya seperti, kemampuan dalam meningkatkan penanaman modal, menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, stabilitas neraca perdagangan, pertumbuhan ekonomi, pemberian insentif fiskal, kemudahan berbisnis, pembangunan Infrastruktur, stabilitas harga komoditas, stabilitas harga bahan pokok, penciptaan lapangan kerja baru, pengentasan kemiskinan, dan pengurangan angka pengangguran.

Hasilnya, investor cenderung sangat optimistis pasangan Joko Widodo punya kemampuan untuk mendorong/menjaga pembangunan di bidang-bidang tersebut. Namun, investor cenderung wait and see dulu atau netral terhadap kemampuan Ma'ruf Amin di bidang pasar modal.

Sebaliknya, investor cenderung wait and see Prabowo punya kemampuan mendorong atau menjaga pembangunan di bidang-bidang. Terhadap Sandiaga Uno, investor optimistis bahwa calon wakil presiden tersebut, mampu mendorong peningkatan penanaman modal, kemudahan berbisnis dan penciptaan lapangan kerja baru, sisanya wait and see.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi