Jelang FOMC meeting, rupiah ditutup menguat tipis ke Rp 14.488 per dolar AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada tengah pekan ini, rupiah berhasil mencatatkan kinerja positif. Di pasar spot hari ini, Rabu (28/7), rupiah berhasil ditutup menguat tipis 0,03% ke level Rp 14.488 per dolar Amerika Serikat (AS).

Sementara di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah justru memiliki nasib yang berbeda. Mata uang Garuda ini berada di level Rp 14.498 per dolar AS atau melemah 0,06% dibandingkan penutupan sebelumnya.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menjelaskan, saat ini posisi investor memang sedang wait and see. Tak mengherankan pergerakan rupiah hari ini pun relatif sideways. Namun, untuk perdagangan besok, Kamis (29/7), dia menyebut, sentimen utama akan datang dari hasil FOMC meeting.


Menurut Alwi, belum akan ada perubahan kebijakan pada rapat nanti malam. Hanya saja, pelaku pasar akan lebih fokus ke apakah ada pembicaraan para pejabat The Fed mengenai kapan tapering akan dilakukan. 

Baca Juga: Mulai dari IPO hingga rights issue, ramai pencarian dana dengan emisi jumbo

“Jika banyak pejabat yang mendukung pembahasan tapering, mungkin pasar akan menangkap sinyal hawkish dan ini bisa menguatkan dolar AS. Selain itu, potensi tapering juga akan mengurangi minat investor atas mata uang emerging markets, yang berpotensi membuat dana kembali ke AS,” kata Alwi kepada Kontan.co.id, Rabu (28/7).

Alwi juga menambahkan, proyeksi IMF terbaru yang memperkirakan ekonomi global akan tumbuh 6% tahun. Sembari merevisi ke atas untuk PDB AS menjadi 7%, sedangkan untuk ASEAN, justru direvisi turun menjadi 4,3%. 

Menurutnya, hal tersebut akan semakin memperberat rupiah sehingga ada potensi untuk terjadinya pelemahan pada esok hari. Ia memperkirakan, rupiah akan bergerak pada rentang Rp 14.480 per dolar AS-Rp 14.520 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Jisdor melemah tipis ke Rp 14.498 per dolar AS pada Rabu (28/7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati