KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) pada pertemuan Federal Open Market Comitte (FOMC) pekan ini makin kuat. Itu semakin memberi pengaruh positif pada pegerakan mata uang dollar AS. Meski sempat melemah terhadap poundtserling, tetapi di akhir perdagangan greenback justru ditutup menguat. Mengutip Bloomberg pada penutupan perdagangan Jumat (8/12) pasangan GBP/USD tercatat melemah 0,62% ke level 1.3390. Padahal pada pertengahan sesi pound sempat unggul 0,23% ke level 1,3505 dihadapan dollar AS. Alwi Asegaaf, Analis PT Global Kapital Investama Berjangka mengatakan, tarik menarik sentimen dari Inggris dan AS telah menyebabkan pelemahan dollar. Meskipun Inggris masih didorong katalis positif dari perkembangan perundingan proses Brexit yang sudah mencapai kesepakatan tahap pertama, tetapi AS rupanya lebih banyak disokong sentimen positif.
Jelang FOMC pairing GBP/USD di tren melemah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) pada pertemuan Federal Open Market Comitte (FOMC) pekan ini makin kuat. Itu semakin memberi pengaruh positif pada pegerakan mata uang dollar AS. Meski sempat melemah terhadap poundtserling, tetapi di akhir perdagangan greenback justru ditutup menguat. Mengutip Bloomberg pada penutupan perdagangan Jumat (8/12) pasangan GBP/USD tercatat melemah 0,62% ke level 1.3390. Padahal pada pertengahan sesi pound sempat unggul 0,23% ke level 1,3505 dihadapan dollar AS. Alwi Asegaaf, Analis PT Global Kapital Investama Berjangka mengatakan, tarik menarik sentimen dari Inggris dan AS telah menyebabkan pelemahan dollar. Meskipun Inggris masih didorong katalis positif dari perkembangan perundingan proses Brexit yang sudah mencapai kesepakatan tahap pertama, tetapi AS rupanya lebih banyak disokong sentimen positif.