Jelang Harbolnas 2019, ini optimisme konsumen Indonesia



KONTAN.CO.ID - Konsumen Indonesia tampaknya sudah siap menyambut perayaan hari belanja online nasional alias Harbolnas 2019. Ini terlihat dari Indeks Penjualan Ritel (IPR) yang mengalami trend kenaikan hingga November 2019.

Hasil survei Bank Indonesia yang dipublikasikan hari ini menunjukan, perkiraan indeks penjualan pada November tahun ini, rerata mengalami kenaikan dibandingkan dengan November tahun lalu, terutama pada semua kelompok, kecuali kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi. Kondisi ini tentu menjadi modal positif bagi penyelenggara Harbolnas 2019 yang digelar 11 - 12 Desember 2019 esok.

Baca Juga: Mencermati Harbolnas 2019  


Survei BI menyebut, pada pejualan ritel kelompok Suku Cadang dan Aksesori diprediksi meningkat 16.96% pada November 2019. Jika November 2018 indeks sebesar  132.1, tahun ini naik jadi 154.5 poin. Sebagai catatan, produk aksesori merupakan salah satu jenis barang yang banyak diminati dalam hajatan Harbolnas, dan di prediksi akan mengalami tren yang sama pada Harbolnas 2019.

Baca Juga: Harbolnas 2019 targetkan transaksi Rp 8 triliun

Sedangkan kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya diprediksi naik 8.90% dari 164 poin menjadi 178.6 poin. Kelompok peralatan rumah tangga juga menempati peringkat kedua dalam catatan permintaan di Harbolnas beberapa tahun terakhir. Pelaku usaha juga memperkirakan tahun ini permintaan konsumen terhadap peralatan rumah tangga di Harbolnas 2019 tetap meningkat. 

Baca Juga: Baca Juga: Baca Juga: Banyak Promo, Penjualan Mobil Pada Desember diyakini Bakal Melaju premium

Sementara kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau 5.73% dari 226.7 tahun lalu menjadi 239.7 tahun ini. Memang untuk produk makanan dan minuman maupun tembakau bukan menjadi produk favorit dalam hajatan Harbolnas. Hannya saja pada harbolnas tahun ini beberapa pemilik platform ecommerce mencoba menawarkan produk dari dalam negeri yang kemungkinan diantaranya berisi produk makanan dan minuman yang diproduksi oleh perusahaan lokal.

Dari survei BI hanya Peralatan Informasi dan Komunikasi mengalami pertumbuhan negatif 4.85% dari November tahun lalu sebesar 330.2 poin menjadi 314.2 poin di November tahun ini. Padahal selama ini penjualan gadet termasuk paling populer di Harbolnas dari tahun ke tahun.

Tahun ini panitia penyelenggara Harbolnas 2019 menagetkan nilai transaksi meningkat menjadi Rp 7,8 triliun hingga Rp 8 triliun. Artinya panitia menargetkan kenaikan sekitar 15% dari tahun lalu sebesar Rp 6,8 triliun.

Harbolnas 2019 di Indonesia memang tak lepas dari pengaruh kegiatan serupa di negara-negara lain. Misalnya kali terakhir di Amerika Serikat yang mendongkrak penjualan ritel pada Hari Thanksgiving yang biasa disebut dengan Black Friday mencapai US$ 11,6 miliar.

Tak puas dengan nilai transaksi yang tidak fantastis, peritel di Amerika kembali menggelar menggelar Cyber Monday pekan lalu dengan hasil transaksi sebesar US$ 9,4 miliar atau naik 19% dibandingkan tahun lalu.

Namun, transaksi ritel di Amerika Serikat itu belum mengalahkan transaksi yang digelar Grup Alibaba di pasar China. Gelaran Harbolnas 2019 ala China pada 11 November lalu mampu mencetak penjualan US$ 38,8 miliar atau setara RMB 268,4 miliar dalam sehari. Hari belanja yang sebelumnya untuk menghibur para jomblo di China tahun ini dinamai Global Shopping Festival 11.11 mengalami kenaikan 24,58% jika dibandingkan dengan 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar