Jelang Idul Adha, awas penipuan berkedok kurban



Jakarta. Sekitar sebulan jelang Idul Adha masyarakat diminta mewaspadai penipuan berkedok pembelian hewan.

Para penipun membuka kesempatan bagi yang akan berqurban, meminta uang dengan cara ditransfer.

Uang yang ditransfer atau diberikan digunakan membeli daging kurban. Tapi faktanya uang justru dibawa kabur.


Nana Sudiana Direktur Kemitraan Lembaga Kemanusiaan Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU) mengingatkan masyarakat lebih waspada.

"Lebih baik menyalurkan sumbangan yang bisa dibuktikan, menunjukkan akad telah berqurban dan menerima laporan berkala," katanya, Rabu (26/8/2015).

Laporan berkala membuat penyumbang akan tahu wujud hewan kurban dengan cara difoto, mendapatkan laporan secara berkala proses penyalurannya, di kota mana.

"Bisa diketahui apakah daging kurban yang diberikan sesuai lokasi yang kita inginkan, misalnya di dalam negeri atau luar negeri. Kuncinya salurkan di lembaga yang terpercaya," katanya.

Fakta ini mendorong PKPU bersama dua lembaga lainnya membuka booth qurban di gerai Transmart Carrefour, Carrefour dan Groserindo Carrefour di seluruh Indonesia.

Booth itu menjadi tempat penyaluran hewan qurban kepada masyarakat di lokasi yang membutuhkan. Program ini berlangsung hingga 21 September 2015 mendatang.

Melalui pendirian booth dalam program tahun ke-3 ini , pelanggan Carrefour dapat membeli hewan qurban untuk didistribusian di dalam negeri, dengan harga kambing sebesar Rp 1,9 juta.

Sedangkan kambing yang didistribusian ke luar negeri, seperti Palestina dan Suriah seharga Rp 4 juta dan sapi seharga Rp 13,3 juta.

Satria Hamid, Corporate Communication General Manager, PT. Trans Retail Indonesia menyatakan, dibukanya gerai memudahkan pelanggan membeli dan menyalurkan hewan qurban.

"Pelanggan bisa mendapatkan informasi mengenai hewan qurban di 87 gerai Transmart Carrefour dan 2 gerai Groserindo Carrefour," katanya.

Program ini wujud inovasi dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat yang berbelanja di gerai-gerai Transmart Carrefour. (Eko Sutriyanto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto