Jelang Idul Adha, produsen mukena genjot produksi



Produsen mukena mulai mengantisipasi lonjakan permintan menjelang Idul Adha. Seperti dilakukan Nurul Badriah, produsen mukena di Bali. Ia  mengaku, sudah mulai menggenjot produksi dan menyiapkan motif mukena terbaru menjelang Idul Adha.  

Nurul juga mulai melirik sejumlah suplier untuk membantu memasarkan produk mukena buatannya. "Itu saya lakukan untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan permintaan menjelang Hari Raya Idul Adha," katanya.

Selama ini, Nurul memproduksi dan memasarkan sendiri mukena yang dijualnya. Namun, bila permintaan sedang membludak, ia kerap kewalahan. Makanya, ia perlu bantuan suplier untuk memasarkan mukenanya.


Apalagi, permintaan mukena setiap hari raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha selalu mengalami peningkatan. Pada hari biasa, ia hanya bisa menjual sekitar lima mukena. "Tapi, saat menjelang lebaran, saya bisa mendapat pesanan rata-rata 100 potong mukena per hari," kata Nurul yang memasarkan usahanya lewat situs wajahbali.com.

Ia menargetkan, omzetnya menjelang Idul Adha  ini bakal mencapai Rp 100 juta. Sementara saat Idul Fitri kemarin, omzetnya mencapai sekitar Rp 150 juta. "Rata-rata profit saya sekitar 20%," katanya.

Nurul menjual mukena secara eceran dan grosiran. Untuk eceran dibanderol Rp 110.000 per potong. Namun jika membeli grosir dengan minimal pembelian tiga potong, harganya menjadi Rp 95.000 per potong.

Nurul juga tetap konsisten membuat mukena kualitas terbaik. Pasalnya, persaingan bisnis mukena  cukup ketat saat ini. Ia banyak bermain di motif untuk menghasilkan mukena dengan kualitas baik.

Selama ini, ia fokus memproduksi mukena dengan aneka motif bunga. "Kalau motifnya dari hewan biasanya kurang diminati, apalagi katanya tidak diperkenankan dalam Islam," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri