KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA1+ untuk Surat Berharga Komersial (SBK) I Tahun 2019 senilai Rp 120 miliar. Surat utang ini akan jatuh tempo pada 20 November 2020. 

Pefindo menyatakan, perusahaan akan melunasi instrumen tersebut karena didukung oleh deposito berjangka yang dilaporkan bernilai Rp 228,5 miliar pada akhir Juni 2020. 

"Efek utang jangka pendek dengan peringkat idA1+ adalah kategori peringkat tertinggi yang diberikan Pefindo," kata manajemen Pefindo dalam keterangan resmi akhir pekan lalu.

Baca Juga: Indika Energy (INDY) akan terbitkan global bond US$ 650 juta, simak peruntukannya

Adapun kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen jangka pendek atas surat utang tersebut adalah superior dibandingkan obligor-obligor lain di Indonesia. 

Seperti diketahui, SMF adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang membawa misi khusus untuk meningkatkan kepemilikan rumah di Indonesia melalui pengembangan pasar pembiayaan sekunder perumahan.

Diantaranya melalui pemberian pembiayaan kepada penyalur KPR seperti bank dan perusahaan pembiayaan, dengan jaminan aset KPR yang telah dimiliki. SMF dimiliki secara penuh oleh pemerintah.

Selanjutnya: Menurut pengamat, ini alasan bunga kredit bank harus turun di tengah pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi