JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) sudah mulai melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga menjelang Ramadan dan hari raya Idul Fitri Bayu Krisnamurthi, Wakil Menteri Perdagangan, mengatakan, kementeriannya sudah melakukan operasi pasar untuk komoditas beras di wilayah Jakarta. Setelah beras, Kemendag juga akan melakukan operasi pasar minyak goreng. "Hari ini operasi pasar beras 200 ton di Pasar Cipinang, Jakarta Timur. Jumlah itu setara 10% dari total kebutuhan beras di Jabodetabek," ujar Bayu di kantornya saat jumpa pers, Rabu (3/7). Bayu mengaku heran, kebiasaan masyarakat Indonesia pada bulan Ramadan yang seharusnya diisi ibadah puasa, tapi konsumsi berasnya justru tinggi. Bayu malah sudah menerima laporan dari bawahannya bahwa akan ada lonjakan belanja masyarakat hingga mencapai Rp 150 triliun selama sebulan ke depan. "Ada perhitungan selama Ramadan dan Lebaran akan ada tambahan belanja masyarakat sebesar Rp 120 triliun-Rp 150 triliun di luar belanja selama ini," jelas Bayu. Dia bilang belanja tambahan masyarakat tersebut untuk membeli tiket angkutan mudik (pesawat/bis), belanja pakaian baru, bingkisan dan belanja makanan. Sayang, Bayu tidak menyebutkan total nilai belanja masyarakat Indonesia saat ini. Dia berdalih dirinya saat ini belum memegang data resmi.
Jelang Lebaran, belanja masyarakat akan melonjak
JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) sudah mulai melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga menjelang Ramadan dan hari raya Idul Fitri Bayu Krisnamurthi, Wakil Menteri Perdagangan, mengatakan, kementeriannya sudah melakukan operasi pasar untuk komoditas beras di wilayah Jakarta. Setelah beras, Kemendag juga akan melakukan operasi pasar minyak goreng. "Hari ini operasi pasar beras 200 ton di Pasar Cipinang, Jakarta Timur. Jumlah itu setara 10% dari total kebutuhan beras di Jabodetabek," ujar Bayu di kantornya saat jumpa pers, Rabu (3/7). Bayu mengaku heran, kebiasaan masyarakat Indonesia pada bulan Ramadan yang seharusnya diisi ibadah puasa, tapi konsumsi berasnya justru tinggi. Bayu malah sudah menerima laporan dari bawahannya bahwa akan ada lonjakan belanja masyarakat hingga mencapai Rp 150 triliun selama sebulan ke depan. "Ada perhitungan selama Ramadan dan Lebaran akan ada tambahan belanja masyarakat sebesar Rp 120 triliun-Rp 150 triliun di luar belanja selama ini," jelas Bayu. Dia bilang belanja tambahan masyarakat tersebut untuk membeli tiket angkutan mudik (pesawat/bis), belanja pakaian baru, bingkisan dan belanja makanan. Sayang, Bayu tidak menyebutkan total nilai belanja masyarakat Indonesia saat ini. Dia berdalih dirinya saat ini belum memegang data resmi.