Jelang lebaran, harga pangan terus merangkak naik



JAKARTA. Pemerintah ingin memastikan stok pangan cukup aman untuk menutupi kebutuhan masyarakat menghadapi bulan ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Untuk itu pemerintah menggelar rapat kordinasi di bidang pangan, Selasa (10/6). Salah satu yang menjadi fokus perhatian upaya mengantisipasi lonjakan permintaan bahan pangan. Dan biasanya diikuti dengan melambungnya harga pangan. Menteri koordinator bidang perekonomian Chairul Tanjung (CT) usai rapat menjelaskan, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan cukup tinggi. Beberapa komoditas itu diantaranya, daging ayam, telur ayam, bawang merah, dan bawang putih. Meski demikian, kenaikan harga daging ayam dan telur ayam memang disengaja, alias sesuai desain yang dibuat pemerintah. Tujuannya, supaya harga daging dan telur ayam lebih stabil. Sehingga kenaikan dimasa mendatang tidak terlalu tinggi. Jika digambarkan, harga daging dan telur ayam itu biasanya seperti roller coaster. "Harga daging dan telur ayam biasanya tidak stabil, terkadang naik tinggi, tapi kemudian bisa murah kembali," ujar CT. Berdasarkan data Kementerian pertanian, harga telur ayam dan daging ayam sudah mencapai Rp 28.826 per Kg dan Rp 19.640 per Kg. Sementara itu, untuk bawang merah meski mengalami kenaikan tetapi masih dijaga di level harga referensi. Adapun harga referensi bawang merah saat ini sebesar Rp 25.700 per kilo gram (Kg). Sedangkan saat ini harga bawang merah di pasar sudah mencapai Rp 23.802 per Kg. Namun demikian, menurut data kementerian pertanian, harga ini sudah diatas harga normalnya yaitu sebesar rp 17.000 per Kg- Rp 18.000 per Kg. Terakhir, untuk harga bawang putih karena hampi 95% berasal dari impor maka kenaikan harganya memang sulit ditahan. Bahkan CT bilang, dalam dua minggu ke depan akan masuk lagi bawang putih dalam jumlah besar. Dengan begitu, maka harganya diharapkan bisa semakin stabil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Yudho Winarto