Jelang Lebaran, Ini Harapan Pengusaha Sepatu di Tengah Kenaikan Harga Bahan Pokok



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) berharap pemerintah sigap mengendalikan inflasi dan kenaikan-kenaikan harga pangan supaya tidak berpengaruh pada konsumsi sepatu dan alas kaki.

Direktur Eksekutif Aprisindo Firman Bakri mengemukakan memasuki momen Ramadan, kenaikan harga kebutuhan pokok terjadi. Hal ini dikhawatirkan mempengaruhi pasar Lebaran.

"Kondisi Ramadan akan sangat dipengaruhi sama kondisi ekonomi. Tadinya kita berharap pasca pemilu konsumsi akan tumbuh, tapi sayangnya pasca pemilu malah terjadi lonjakan harga-harga khususnya kebutuhan pokok. Kita khawatir pasar Lebaran akan terganggu," ujarnya saat dihubungi oleh Kontan, Jumat (1/3). 


Ia melanjutkan, jika melihat lihat harga produk alas kaki impor yang resmi secara harga retail, beberapa cukup tinggi juga. Firman mengkhawatirkan justru impor ilegal yang sampai saat ini terjadi belum dilihat oleh pemerintah dengan serius. 

Baca Juga: PMI Manufaktur Februari 2024 Turun, Pengusaha Sebut Permintaan Turun Usai Pemilu

Hal ini dilihat oleh Aprisindo dari usaha pemberantasan impor ilegal yang belum signifikan. Pihaknya bahkan menilai, upaya yang dilakukan bersifat birokrasi belaka. 

"Yang kami khawatir tidak akan menyentuh pelaku-pelaku impor ilegal. Di sisi lain, kami berharap tentunya berharap pada Lebaran ini konsumsi bisa tumbuh kembali di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok," tuturnya.

Sementara itu, emiten ritel PT Sinar Eka Selaras Tbk. (ERAL) menargetkan pertumbuhan penjualan sepatu dan alas kaki bisa naik 20% hingga 45% di momen Lebaran tahun ini.

Djohan Sutanto, Direktur Utama ERAL menuturkan berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, permintaan sepatu akan naik cukup baik beberapa minggu jelang Lebaran bahkan bertahan hingga dua minggu setelahnya.

"Untuk menyambut momen ini, kami luncurkan produk-produk baru,memberikan promosi, hingga mengeluarkan produk khusus di momen khusus," papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi