Jelang lelang, harga SUN diramal variatif



JAKARTA. Pada perdagangan hari ini, harga Surat Utang Negara (SUN) diprediksi bergerak variatif menjelang pelaksanaan lelang Sukuk Negara yang diadakan oleh Kementrian Keuangan serta pengumuman angka cadangan devisa yang akan disampaikan oleh Bank Indonesia.

Asal tahu saja, hari ini pemerintah akan melaksanakan lelang penjualan Sukuk Negara (Surat Berharga Syariah Negara/SBSN) dengan target penerbitan senilai Rp 6 triliun dari lima seri sukuk negara yang ditawarkan kepada investor. Pada lelang sebelumnya, pemerintah meraup dana senilai Rp 6,015 triliun dari total penawaran yang masuk senilai Rp 10,38 triliun.

"Selain pelaksanaan lelang, pelaku pasar juga menantikan data cadangan devisa di bulan Februari 2017 yang akan disampaikan oleh Bank Indonesia," ujar Made.


Pada bulan Januari 2017, cadangan devisa sebesar US$ 116,89 miliar mengalami sedikit kenaikan dibandingkan dengan posisi di akhir tahun 2016 yang sebesar US$ 116,40 miliar di mana cadangan devisa per akhir Januari 2017 tersebut cukup untuk membiayai 8,7 bulan impor atau 8,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Secara teknikal, harga SUN masih berada pada area konsolidasi dengan adanya sinyal tren kenaikan harga untuk SUN tenor panjang.

"Hal tersebut kami perkirakan akan meningkatkan peluang terjadinya kenaikan harga SUN dalam jangka pendek. Hanya saja peluang kenaikan harga masih akan dibatasi oleh ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika," papar Made

Dari dalam negeri, investor masih menantikan lelang sukuk negara yang akan dilaksanakan pemerintah hari ini.

Dengan kombinasi dari beberapa faktor tersebut, Made menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN dengan melakukan strategi trading di tengah harga SUN yang masih akan bergerak fluktuasi jelang pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika.

Seri-seri yang dapat diperdagangkan di antaranya adalah FR0066, FR0032, FR0038, FR0069, FR0036, ORI013, FR0031, FR0053, FR0043, FR0063, FR0064, FR0071 dan FR0052.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie