KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kasus virus corona harian di Korea Selatan masih bertahan di atas 6.000 untuk hari kedua berturut-turut. Lonjakan yang dipicu varian Omicron ini semakin mengkhawatirkan jelang liburan Tahun Baru Imlek. Jumat (21/1), Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengumumkan ada 6.769 infeksi Covid-19 baru, termasuk 6.482 infeksi lokal. Ini membuat total kasus di Korea Selatan menjadi 719.269. Otoritas kesehatan sangat waspada atas kemungkinan lonjakan infeksi karena banyak orang bepergian untuk reuni keluarga selama liburan Tahun Baru Imlek yang dimulai pada akhir bulan ini.
Beban kasus harian sedikit meningkat dari 6.602 kasus yang dicetak pada Kamis (20/1), ketika melonjak menjadi lebih dari 6.000 untuk pertama kalinya dalam 27 hari, setelah tetap berada di bawah 6.000 sejak 24 Desember.
Baca Juga: Pentagon: Peluncuran Rudal Korea Utara Harus Ditanggapi dengan Serius Jumlah pasien Covid-19 yang sakit kritis mencapai 431 pada hari ini. Korea Selatan juga melaporkan 21 kematian akibat Covid-19, dengan jumlah kematian kini menjadi 6.501. Tingkat kematian di Negeri Ginseng tersebut adalah 0,90%. Sementara itu, jumlah kasus positif Covid-19 impor sebanyak 287, sehingga total kasus impor menjadi 22.836. Kasus harian tetap tinggi karena KDCA mencabut program izin vaksin di beberapa jenis fasilitas serbaguna, termasuk pusat perbelanjaan, toko diskon besar, bioskop dan sekolah yang berada di seluruh negeri sejak Selasa (18/1). Namun, skema izin vaksin tetap berlaku di fasilitas seperti kafe, restoran, klub malam, gym dalam ruangan, tempat karaoke, kafe internet, dan pemandian umum, kata badan kesehatan masyarakat tersebut. Program ini mewajibkan masyarakat untuk menunjukkan bukti vaksinasi Covid-19 atau hasil tes negatif saat memasuki fasilitas multiguna. Ini telah berlaku sejak November, ketika jumlah infeksi harian melonjak menjadi hampir 8.000.
Baca Juga: Korea Selatan Sepakat Jual Rudal Ke UEA Senilai US$ 3,5 Miliar Pada hari Senin, pemerintah menaikkan batas ukuran pertemuan pribadi menjadi enam dari sebelumnya empat sebelumnya. Tapi jam malam di restoran dan kafe tetap berlaku hingga jam 9 malam. Aturan ini sudah diberlakukan sejak pertengahan Desember, selama tiga minggu lagi hingga 6 Februari. Langkah itu dilakukan di tengah kekhawatiran yang mendalam atas peningkatan drastis dalam infeksi karena varian Omicron yang sangat menular dan telah menyebar dengan cepat dan banyak orang diperkirakan akan melakukan perjalanan untuk reuni keluarga selama liburan Tahun Baru Imlek. Hingga Jumat, ada 43,72 juta orang, atau 85,2% dari 52 juta penduduk Korea Selatan telah divaksinasi penuh. Dan 24,5 juta, atau 47,7% telah menerima suntikan booster.
Editor: Anna Suci Perwitasari