Jelang Libur Lebaran, IHSG Diproyeksikan Kembali Melemah Sepekan Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. IHSG pada Jumat (22/4) ditutup di level 7.182,83 sehingga jika dihitung dalam seminggu terakhir telah melemah -0,137%. Meskipun demikian, IHSG masih tetap mempertahankan kinerja year to date (ytd)  per 22 April di level 9,78% yang ditopang oleh saham-saham dari sektor infrastruktur, keuangan, dan properti. 

Sepanjang bulan ini (month to date) hingga 22 April, arus dana investor asing juga masih cukup deras mengalir ke pasar saham dengan akumulasi mencapai Rp 14,73 triliun. Alhasil, total akumulasi sejak awal tahun 2022 hingga 22 April mencapai Rp 45,92 triliun di pasar keseluruhan. 

CEO Edvisor.id Praska Putrantyo memaparkan, sentimen penguatan harga komoditas, seperti batubara, CPO masih dominan mempengaruhi kinerja pasar saham. Tak hanya itu, investor juga masih mencermati momentum rilis laporan keuangan per Des 2021 dan per Maret 2022 dari sejumlah emiten. 


“Investor juga masih mencermati perkembangan bursa saham global, terlebih karena indikasi The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuan di tengah tingginya laju inflasi tahunan AS dan momentum earnings season di bursa AS,” ujarnya dalam rilis mingguan yang dikeluarkan Senin (25/4).

Sementara di pasar obligasi, kinerjanya yang tercermin melalui Edvisor Total Bonds Index masih melanjutkan pelemahan -0,17% dalam sepekan terakhir per 22 April 2022. Hal ini terbawa oleh pelemahan di pasar SBN melalui Edvisor Total Government Bonds Index yang turun -0,28%. 

Baca Juga: IHSG Turun 0,14% ke 7.215 Pada Sesi I Hari Ini (25/4), Net Buy Asing Rp 3,38 Triliun

Tak hanya itu, kepemilikan dana investor asing di pasar SBN pun juga melanjutkan penurunan sebanyak Rp 2,75 triliun sepanjang moth to date 19 April 2022. 

Praska menilai, sentimen isu kenaikan suku bunga akibat tren inflasi yang naik yang mendorong kenaikan US Treasury tenor 10 tahun masih menjadi isu utama meskipun pergerakan kurs rupiah  masih relatif terjaga di bawah Rp 14.500 per dolar AS.

Sedangkan di industri reksadana, rata-rata kinerja dari reksadana jenis campuran melalui Edvisor Total Balanced Funds Index dan jenis pasar uang melalui Edvisor Total Money Market Funds Index menguat dalam sepekan terakhir per 22 April 2022 masing-masing sebesar 0,24% dan 0,053% yang diperkirakan tertopang oleh kinerja pasar obligasi korporasi. 

Sementara untuk jenis saham dan pendapatan tetap masih melemah di mana Edvisor Total Equity Funds Index turun -0,11% dan Edvisor Total Fixed Income Funds Index turun -0,35% dalam sepekan terakhir.

Dalam sepekan ini, Praska memperkirakan tekanan jual pada IHSG berpeluang membuat IHSG melanjutkan pelemahan di pekan ini, terlebih menjelang libur panjang hari raya dengan kisaran pergerakan di 7.058 - 7.206. 

Ia bilang tren indikator Stochastic dan RSI yang cenderung berbalik arah mengindikasikan potensi reversal jangka pendek serta tingginya volume saat koreksi di akhir pekan lalu. 

Baca Juga: Larangan Ekspor Berpotensi Menekan Saham Emiten CPO

“Investor juga mencermati rilis data-data penting di AS, seperti kinerja emiten-emiten besar per kuartal I-2022, data perumahan, data GDP per kuartal I-2022, klaim pengangguran, hingga data manufaktur. Rilis data manufaktur dan jasa di China juga menjadi perhatian pasca rilis GDP yang kembali melambat,” imbuhnya.

Dengan kondisi tersebut, ia pun menyarankan bagi para investor bisa mencermati kembali saham-saham dari emiten properti, infrastruktur, dan barang konsumsi yang belum mengalami banyak apresiasi serta dengan rilis kinerja keuangan yang membaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi