JAKARTA. Transaksi perdagangan obligasi di pasar sekunder bertambah di tengah penurunan harga obligasi pemerintah. Sampai penutupan perdagangan kemarin (13/8), volume transaksi obligasi melejit 88,49%. Data Penerima Laporan Transaksi Efek (PLTE) mencatat, transaksi kemarin mencapai Rp 7,63 triliun. Surat Utang Negara (SUN) di tenor panjang menjadi yang paling banyak dijualbelikan yaitu hingga Rp 5,31 triliun. Frekuensi transaksinya sendiri bertambah 65,48%, dari 310 kali menjadi 513 kali. Seri SUN paling aktif masih FR0058 yang berjangka waktu 20 tahun. Nilai transaksinya mencapai Rp 1,7 triliun dan ditransaksikan 143 kali. Sedang seri teraktif obligasi korporasi ditempati oleh obligasi Medco Energi International III Tahun 2012 (MEDC03) dengan volume Rp 9 miliar dan ditransaksikan 11 kali. Koreksi harga SUN kemarin menandakan aksi jual cenderung mendominasi perdagangan. Investor banyak melakukan bid (penawaran) di pasar sekunder, sehingga transaksi yang terjadi mengoreksi harga, terutama di obligasi pemerintah.
Jelang libur, perdagangan obligasi malah ramai
JAKARTA. Transaksi perdagangan obligasi di pasar sekunder bertambah di tengah penurunan harga obligasi pemerintah. Sampai penutupan perdagangan kemarin (13/8), volume transaksi obligasi melejit 88,49%. Data Penerima Laporan Transaksi Efek (PLTE) mencatat, transaksi kemarin mencapai Rp 7,63 triliun. Surat Utang Negara (SUN) di tenor panjang menjadi yang paling banyak dijualbelikan yaitu hingga Rp 5,31 triliun. Frekuensi transaksinya sendiri bertambah 65,48%, dari 310 kali menjadi 513 kali. Seri SUN paling aktif masih FR0058 yang berjangka waktu 20 tahun. Nilai transaksinya mencapai Rp 1,7 triliun dan ditransaksikan 143 kali. Sedang seri teraktif obligasi korporasi ditempati oleh obligasi Medco Energi International III Tahun 2012 (MEDC03) dengan volume Rp 9 miliar dan ditransaksikan 11 kali. Koreksi harga SUN kemarin menandakan aksi jual cenderung mendominasi perdagangan. Investor banyak melakukan bid (penawaran) di pasar sekunder, sehingga transaksi yang terjadi mengoreksi harga, terutama di obligasi pemerintah.