Jelang MEA, AHM siap jadi basis ekspor motor Honda



JAKARTA. PT Astra Honda Motor (AHM) tengah bersiap untuk mulai mengekspor produknya di tahun depan. Manajemen AHM mengaku tengah mempelajari negara dan produk yang cocok untuk diekspor.

Ekspor motor ini terkait dengan dimulainya pasar bebas ASEAN yang dimulai di 2015.

"Secara merek kami sudah internasional. Apalagi di Indonesia pasar Honda sudah besar, meskipun selain motor Jepang lain juga ada motor India," kata Margono Tanuwijaya, Direktur Pemasaran AHM, Selasa (1/7). Margono mengakui, sebenarnya untuk memenuhi pasar Indonesia saja, AHM masih kekurangan. Salah satunya untuk motor matik (skutik) yang saat ini kapasitas produksinya masih di bawah permintaan.


Meski begitu, kata Margono,  permintaan motor di setiap negara berbeda-beda. Misalnya saja Thailand. Di negeri gajah putih itu, didominasi oleh motor matik. Sedangkan untuk Eropa, yang menjadi idola adalah motor sport. Itu sebabnya, AHM saat ini masih mengkaji kebutuhan tersebut.

Honda di Indonesia terbilang ketinggalan dibandingkan Thailand dan Vietnam. Dimana Thailand sudah mampu mengekspor CBR ke Indonesia dan Vietnam mengekspor PCX.

"Kami baru berencana ekspor sekarang karena permintaan di Indonesia masih tinggi. Kapasitas pabrik untuk memenuhi Indonesia saja tidak cukup. Tahun lalu kapasitas 4,3 juta. Kami bisa jual sampai 4,7 juta itu dengan lembur,"  katanya. Untuk meningkatkan produksi skutik, AHM akan segera meresmikan pabrik baru."Kami sedang membangun pabrik baru skutik dengan kapasitas 1,1 juta unit per tahun. Dengan tambahan tersebut, total produksi Honda bisa meningkat jadi 5,3 juta unit. Kemungkinan bisa mulai beroperasi akhir tahun," ujar Margono. Saat ini kapasitas produksi skutik AHM sekitar 3,2 sampai 3,3 juta unit per tahun. Sedangkan untuk motor bebek kapasitasnya 1 juta unit per tahun. Sedangkan sport sekitar 300 hingga 400 ribu unit per tahun. Margono mengungkapkan, dengan turunnya permintaan bebek di Indonesia, maka ada kemungkinan kapasitasnya akan digunakan untuk ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan