Jelang Musim Tanam, Kementan Akan Tambah Pasokan Pupuk ke Petani



KONTAN.CO.ID - KARAWANG. Stok mencukupi, pemerintah akan menambah pasokan pupuk subsidi dan non subsidi ke petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia. 

"Untuk meningkatkan produksi dan produktivitas padi nasional, Kementan bersama Pupuk Indonesia akan menambah alokasi pupuk subsidi dan nonsubsidi sesuai dengan kebutuhan petani," kata Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi  saat melakukan kunjungan ke gudang dan sejumlah kios pupuk di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (12/10). 

Baca Juga: Plt Mentan Pastikan Ketersediaan Pupuk Jelang Musim Tanam


Khusus untuk pupuk subsidi, Arief memastikan akan didistribusikan secara tepat sasaran by name by address diseluruh wilayah di Indonesia. 

Ia juga menargetkan pupuk akan mulai didistribusikan secara merata sebelum musim tanam I yaitu pada bulan November-Desember 2023. 

"Saya mau semua kios seluruh Indonesia sama seperti kios di Karawang ini. Saya akan berkunjung ke NTB, NTT, Sulawesi Selatan dan seluruh Indonesia harus punya hal yang sama," kata Arief. 

Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menyebutkan pihaknya mendukung penuh upaya Kementan dalam penyediaan pupuk menjelang musim tanam. 

Selain menyediakan pupuk bersubsidi sesuai alokasi pemerintah, Pupuk Indonesia juga akan menjaga ketersediaan pupuk non-subsidi. 

"Pupuk Indonesia berkomitmen mendukung Kementerian Pertanian dalam program ketahanan pangan nasional. Diantaranya melalui penyediaan pupuk bersubsidi, dalam rangka dalam meningkatkan produktivitas pertanian," ujar Rahmad.

Adapun, stok pupuk bersubsidi yang saat ini tersedia sebanyak 851.297 ton. Stok per tanggal 10 Oktober 2023 ini setara dengan 246% atau dua kali lipat lebih banyak dari ketentuan minimum yang ditetapkan pemerintah, yaitu 345.998 ton. Antara lain urea sebanyak 507.399 ton, NPK 338.943 ton dan NPK kakao 4.995 ton. 

Untuk memastikan pupuk terdistribusi dengan cepat dan tepat sasaran, Pupuk Indonesia menggunakan 13 kapal dengan 179 rute, 8.107 truk sewa dengan 1.049 rute, serta mengoperasikan 4 komplek pelabuhan khusus. 

Selain itu, Pupuk Indonesia juga menggunakan sistem pemantauan distribusi pupuk secara digital dan realtime, baik di tingkat pabrik, pelabuhan, gudang, distributor, hingga kios sehingga distribusi pupuk merata dan tepat sasaran.

Baca Juga: Pupuk Indonesia Tingkatkan Layanan Pupuk Subsidi ke Petani Melalui Digitalisasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat