Jelang Natal dan Tahun Baru, simak rekomendasi saham emiten barang konsumsi ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang periode hari Natal dan Tahun Baru, emiten sektor barang konsumsi akan diuntungkan karena permintaan yang mengalami lonjakan. Analis Panin Sekuritas Rendy Wijaya menilai, pada tahun ini peluang tersebut tidak akan signifikan karena kenaikan belanja ini lebih ke efek musiman saja.

Walau demikian, Rendy yakin, prospek emiten sektor barang konsumsi pada tahun depan masih akan menarik. Pertimbangannya adalah sektor ini mendapat dampak positif dari perbaikan daya beli masyarakat seiring meningkatnya kembali aktivitas perekonomian. Ia memperkirakan pertumbuhan kinerja akan berpotensi lebih tinggi dibanding tahun ini, walaupun belum akan kembali ke level 100% normal.

“Apalagi jika tahun depan stimulus dari pemerintah masih berlanjut. Mulai dari dana program pemulihan ekonomi nasional (PEN) hingga keputusan terkait subsidi gaji yang juga akan menjadi penentu daya beli masyarakat secara umum di tahun mendatang. Selain itu, jika vaksinasi berjalan lancar, tentu akan berpotensi mendongkrak kinerja emiten sektor ini,” kata Rendy kepada Kontan.co.id, Sabtu (28/11).


Baca Juga: IHSG diprediksi melanjutkan penguatan, simak pergerakan PTPP, ANTM, dan TOWR

Berikut rekomendasi analis untuk saham-saham emiten barang konsumsi:

1. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)

ICBP dinilai sebagai emiten barang konsumsi yang punya kinerja paling solid. Hal ini tidak terlepas dari segmen mie instan yang punya kontribusi hingga 68% dari penjualan ICBP atau naik 6,1% pada kuartal II-2020. Ditambah lagi, langkah ICBP yang mengakuisisi Pinehill Company dinilai akan semakin meningkatkan kontribusi segmen mie instan ke depan.

Analis NH Korindo Sekuritas Putu Chantika merekomendasikan beli ICBP dengan target harga Rp 12.150 per saham.

2. PT Mayora Indah Tbk (MYOR)

MYOR menjadi salah satu emiten barang konsumsi yang kinerjanya minim terdampak Covid-19. Dari kinerja bottom line, MYOR berhasil membukukan Rp 938,47 miliar pada semester I-2020 atau naik 16,22% secara yoy. Selain itu, MYOR juga diuntungkan oleh laba selisih kurs setelah berhasil memperoleh Rp 126,22 miliar.

Analis RHB Sekuritas Michael Wilson Setjoadi merekomendasikan beli MYOR dengan target harga Rp 2.700 per saham

3. PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU)

Walaupun pendapatan turun, KEJU masih berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih pada semester I-2020.  KEJU tercatat berhasil mengalami kenaikan laba bersih hingga 59,08% menjadi Rp 57,10 miliar pada semester I-2020. Padahal, dari segi pendapatan, justru mengalami penurunan 60,98% menjadi Rp 429,45 miliar. Teranyar, KEJU baru saja diakuisisi oleh PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) pada bulan lalu.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana merekomendasikan beli saham KEJU dengan target price Rp 1.350 per saham.

4. PT Multi Bintang Tbk (MLBI)

MLBI ke depan akan berfokus untuk mengembangkan produk-produk non-alkoholnya. Sejauh ini, produk non-alkohol MLBI baru berkontribusi sebesar 19% terhadap penjualan MLBI. Sementara dari produk alkoholnya, MLBI akan mulai menyasar penjualan lewat e-commerce yang sudah mengizinkan penjualan minuman alkohol di bawah 5%.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto merekomendasikan beli MLBI dengan target harga Rp 13.000 per saham.

Selanjutnya: Asing banyak menjual saham-saham ini dalam sepekan kendati IHSG menguat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat