Jelang Natal, Inflasi Bahan Makanan di Inggris Kembali Meningkat



KONTAN.CO.ID - LONDON. Konsumen di Inggris menghadapi tekanan baru. Setelah inflasi harga bahan makanan naik tipis di Oktober atau naik di bulan kedua berturut-turut. Pasalnya supermarket di Inggris menyebut dengan adanya kenaikan pajak seperti dalam rencana pemerintah akan berdampak pada kenaikan harga. 

Peneliti pasar Kantar mengatakan inflasi harga bahan makanan tahunan dalam empat minggu hingga 3 November 2024 telah naik 2,3%, setelah inflasi 2% dalam periode empat minggu sebelumnya. Data dikutip Reuters menunjukkan harga naik paling cepat pada produk-produk seperti minuman ringan dingin dan penganan cokelat. Sementara penurunan harga paling cepat terjadi pada barang-barang seperti sikat gigi, produk kertas rumah tangga dan anggur bersoda.

Supermarket Inggris juga telah memperingatkan bahwa kenaikan pajak dalam anggaran pertama pemerintahan Buruh yang baru bulan lalu bersama dengan kenaikan lain dalam upah minimum nasional, akan berdampak pada inflasi.


Baca Juga: Bintang Liga Primer Inggris Diperiksa Polisi Terkait Dugaan Perkosaan

Data resmi yang diterbitkan bulan lalu menunjukkan inflasi Inggris secara keseluruhan mereda menjadi 1,7% pada bulan September. Data untuk Oktober akan dipublikasikan pada 20 November.

Kantar mengatakan penjualan bahan makanan naik 2% selama periode empat minggu tahun ke tahun menjadi £ 11,6 miliar setara dengan US$ 14,9 miliar pada bulan penjualan terbesar tahun ini sejauh ini.

Peneliti tersebut mengatakan, ada tanda-tanda beberapa konsumen memulai belanja Natal mereka lebih awal. Dia menyebut, 648.000 pembeli telah membeli kue Natal, sementara 14,4% rumah tangga membeli pai cincang pada bulan Oktober.

Selama 12 minggu hingga 3 November, supermarket daring Ocado kembali menjadi grosir dengan pertumbuhan tercepat dengan penjualan naik 9,5% tahun ke tahun, sehingga pangsa pasarnya menjadi 1,8%. Pemimpin industri Tesco melihat pertumbuhan penjualan sebesar 4,6% dan pangsa pasarnya naik 60 basis poin hingga mencapai 27,9%.

Penjualan di No. 2 Sainsbury's naik 4,4% tetapi No. 3 Asda kembali menjadi yang tertinggal, dengan penjualan turun 5,5% dan kehilangan 1 poin persentase pangsa pasar dari tahun ke tahun. Minggu lalu, pimpinan Asda Stuart Rose mengatakan bahwa toko grosir itu telah kehilangan kendali tetapi bisnisnya masih bisa diperbaiki.

Kantar mengatakan, toko diskon Aldi dan Lidl masing-masing mengalami pertumbuhan penjualan sebesar 1,6% dan 7,4%.

Editor: Avanty Nurdiana