Jelang panen, harga garam rakyat anjlok



JAKARTA. Betapa merana petani garam saat ini. Mendekati musim panen raya bulan September ini, harga garam terus merosot. Di sentra garam di Madura bisa dijadikan contoh, harga garam di sana turun hingga Rp 250 per kilogram (kg). Harga ini 37,5% lebih rendah dibandingkan harga periode sama tahun lalu.

Sudirman Saad, Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikananan (KKP) mengakui harga garam saat ini anjlok. "Di Madura untuk KP II hanya Rp 250 per kg, seharusnya Rp 550 per kg," katanya, Senin (27/8).

Harga garam yang begitu rendah itu, kata Sudirman karena kalangan pabrik garam belum membuka pembelian. Apalagi, menurut catatan KKP, saat ini stok garam di gudang importir dan produsen garam masih tinggi yakni mencapai 109.000 ton.


Tidak hanya di Madura saja harga garam yang mengalami penurunan harga. Menurut pantauan KKP sebelum Lebaran lalu harga garam KP II di beberapa daerah di Jawa Timur seperti Probolinggo dan Pasuruan mencapai Rp 280 per kg. Di wilayah Jawa Tengah seperti Pati dan Rembang, harga garam KP II di kisaran Rp 320 per kg.

Harga garam rakyat di sejumlah daerah itu bahkan sudah lebih rendah dari harga patokan pembelian yang ditetapkan pemerintah. Sesuai aturan, harga patokan garam Rp 750 per kg untuk kualitas I (KP I), dan Rp 550 per kg untuk KP II.

Menurut Sudirman, harga patokan garam rakyat tidak efektif berlaku karena selama ini tidak ada badan penyangga garam. Karena itu, untuk jangka pendek ini, Sudirman meminta importir dan produsen garam melakukan penyerapan garam rakyat. Bagi perusahaan yang bandel tidak menjalankan komitmen akan ditindak tegas.Jakfar Sodikin, Ketua Asosiasi Petani Garam Pamekasan Madura yang juga Presidium Asosiasi Aliansi Petani Garam Republik Indonesia (A2PGRI) mengaku, anjloknya harga garam membuat petani garam merugi.

Pasalnya, harga garam saat ini sudah dibawah harga pokok produksi (HPP). HPP garam KP I mencapai Rp 375 per kg, KP II sebesar Rp 304 per kg, dan KP III mencapai Rp 209 per kg. Karena itu, Jakfar akan membawa petani garam ke Kementerian Perindustrian dan Kementrian Perdagangan jika harga garam terus anjlok di bawah Rp 250 per kg.

Yulian Lintang, Direktur Utama PT Garam Indonesia mengatakan, pihaknya tetap berkomitmen melakukan penyerapan garam rakyat. Dia menjelaskan, sampai saat ini, perusahaannya sudah menyerap garam rakyat mencapai 10.000 ton. "Penyerapan masih di Madura. Saat ini sedang melakukan penjajakan untuk penyerapan di wilayah di Jawa Tengah," katanya.

Menurut Yulian, pihaknya hanya membeli garam dari KP I seharga Rp 625 per kg. Pembelian garam KP I diharapkan bisa merangsang petani garam rakyat untuk meningkatkan kualitas produksi garam mereka.

Saat ini, dari enam gudang PT Garam, stok yang tersedia mencapai sekitar 27.000 ton. Dari jumlah itu 14.283 ton merupakan garam KP I, 12.957 ton garam KP II. Stok didapat selain dari garam rakyat juga dari impor sebanyak 50.000 ton tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri