Jelang Pelantikan Presiden Baru, Militer Taiwan Siap Hadapi Aksi China



KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Pada Rabu (8/5/2024), wakil menteri pertahanan Taiwan mengatakan, militer Taiwan siap menghadapi segala tindakan yang mungkin dilakukan China menjelang pelantikan presiden terpilih Lai Ching-te.

Tiongkok, yang memandang Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, sangat tidak menyukai Lai. China percaya bahwa Lai adalah seorang separatis yang berbahaya, yang telah berulang kali menolak tawaran perundingan, termasuk yang dilakukan pada bulan ini.

Melansir Reuters, Lai, seperti Presiden saat ini Tsai Ing-wen, menolak klaim kedaulatan Beijing. Keduanya mengatakan hanya masyarakat pulau yang bisa menentukan masa depan mereka. Lai, yang kini menjabat wakil presiden, akan dilantik pada 20 Mei 2024.


“Sebelum dan sesudah tanggal 20 Mei, militer negara kita akan menjunjung tinggi seluruh persyaratan kesiapan tempur dan memberikan perhatian penuh terhadap kerusakan perdamaian dan stabilitas regional yang dilakukan pihak lain,” kata Wakil Menteri Pertahanan Po Horng-huei kepada wartawan.

Aktivitas militer China di dalam dan sekitar Selat Taiwan menimbulkan ketidakstabilan di seluruh kawasan Indo-Pasifik, tambah Po dalam komentar yang disampaikan kepada wartawan di parlemen.

Kementerian Pertahanan China tidak segera menanggapi permintaan komentar yang diajukan Reuters.

Baca Juga: AS Kirim Kapal Perang ke Selat Taiwan, Picu Kemarahan China

Selama empat tahun terakhir, militer China telah meningkatkan aktivitasnya secara besar-besaran di sekitar Taiwan.

Misalnya saja, China rutin menerbangkan pesawat tempur melintasi garis tengah Selat Taiwan, yang sebelumnya berfungsi sebagai zona penyangga tidak resmi.

Dalam laporan harian hari Rabu mengenai aktivitas militer China dalam 24 jam sebelumnya, kementerian pertahanan Taiwan mengatakan enam pesawat Tiongkok telah melintasi garis tengah, terbang di daerah di sebelah barat kepulauan Penghu Taiwan, yang merupakan lokasi pangkalan angkatan udara utama.

China sendiri mengatakan pihaknya tidak mengakui keberadaan garis tengah.

Baca Juga: China-Taiwan Tegang, Jerman Kirim Dua Kapal Perang ke Indo-Pasifik

Sumber keamanan yang berbasis di Taiwan telah berulang kali memperingatkan bahwa Tiongkok dapat menunjukkan ketidaksenangannya terhadap Lai dengan menggunakan militer.

Pada tahun 2022, China mengadakan latihan perang besar-besaran di dekat Taiwan setelah kunjungan AS ke Taipei. Ketua DPR Nancy Pelosi, dan tahun lalu setelah Presiden Tsai bertemu dengan penggantinya, Kevin McCarthy, saat singgah di California.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie