KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas berhasil memangkas kerugian di awal pekan ini karena investor menantikan pidato pelantikan Donald Trump untuk kejelasan tentang kebijakan pemerintahan yang akan datang, yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang jalur suku bunga Federal Reserve.

Senin (20/1) pukul 11.00 WIB, harga emas spot melemah 0,1% ke level US$ 2.697,60 per ons troi, setelah turun 0,5% pada pagi hari. 

Sejalan, harga emas berjangka AS turun 0,3% menjadi US$ 2.740,1 per ons troi.

Bank Digital Ini Memberikan Bunga Deposito Tinggi Hingga 8,25% Per Tahun

"Emas telah mengalami tekanan jual hari ini, tetapi status logam mulia sebagai aset safe haven tradisional seharusnya membatasi penurunan langsung," kata Tim Waterer, kepala analis pasar di KCM Trade.

"Jika kita mendengar nada yang lebih lunak atau lebih lunak dari Presiden Trump mengenai kebijakan perdagangan dan tarif, ini dapat meredakan kekhawatiran inflasi, yang dapat menyebabkan dolar AS dan imbal hasil Treasury surut, dan emas berpotensi menjadi salah satu aset yang dapat diuntungkan dari skenario ini."

Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp 2.000 Menjadi Rp 1.585.000 Per Gram Pada Hari Ini (20/1)

Pelaku pasar sangat menantikan pelantikan Trump di kemudian hari, dan kebijakan tarif perdagangannya yang luas diperkirakan akan semakin memicu inflasi dan memicu perang dagang, yang berpotensi meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven.

Emas digunakan sebagai lindung nilai inflasi, tetapi suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tariknya. Emas juga berfungsi sebagai aset safe haven.

Arah suku bunga AS di masa mendatang akan bergantung pada seberapa agresif pemerintahan yang baru menindaklanjuti janji kebijakan Trump.

Federal Reserve kemungkinan akan mempertahankan suku bunga tetap pada 29 Januari dan melanjutkan pemangkasan pada Maret, menurut mayoritas ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Di tempat lain, Hamas membebaskan tiga sandera Israel dan Israel membebaskan 90 tahanan Palestina pada hari Minggu, hari pertama gencatan senjata yang menangguhkan perang yang telah berlangsung selama 15 bulan yang telah menghancurkan Jalur Gaza dan mengobarkan amarah di Timur Tengah.