Jelang pemberlakuan tarif impor produk China oleh AS, rupiah kembali melemah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah kembali melanjutkan pelemahannya pada perdagangan Kamis (9/5). Di pasar spot, kurs rupiah terkoreksi 0,45% ke level Rp 14.360 per dollar AS. Sedangkan kurs tengah rupiah di Bank Indonesia melemah 0,23% ke level Rp 14.338 per dollar AS.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyampaikan, rupiah beserta mata uang emerging market lainnya cenderung tertekan jelang diberlakukannya kenaikan tarif impor atas barang China sebesar 25% atau US$ 325 miliar oleh AS pada Jumat (10/5) besok. “Para pelaku pasar akhirnya menjauhi dahulu aset berisiko dan permintaan dollar AS di negara berkembang meningkat,” ujar dia.

Rupiah juga mendapat tekanan lantaran data ekonomi China dirilis dengan hasil tidak sesuai ekspektasi. Selasa (7/5) lalu, surplus neraca dagang China di bulan April menyusut menjadi CNY 94 miliar atau lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar CNY 221 miliar.


Dollar AS sendiri sebenarnya tidak menunjukkan penguatan yang signifikan terhadap mata uang utama lainnya. “Yen juga tengah menguat menandingi dollar AS karena sama-sama menjadi aset safe haven,” ujar Josua.

Lebih lanjut, rupiah masih terancam melemah pada perdagangan Jumat, apalagi jika sejumlah data ekonomi AS yang dirilis nanti malam memperlihatkan hasil positif. Data yang dimaksud adalah data tingkat inflasi sektor produksi AS dan data klaim pengangguran AS.

Ia pun memprediksi, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.300—Rp 14.400 per dollar AS pada esok hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi