JAKARTA. Upaya membendung produk impor tak sepenuhnya berjalan mulus. Lembaga riset pertekstilan nasional Indotextiles menemukan impor produk poliester pada kuartal I tahun ini melonjak 25% dari 270.000 ton pada kuartal I di 2008 menjadi 337.500 ton. Usut punya usut, kenaikan impor produk poliester sebagian besar untuk memenuhi konsumsi terkait Pemilihan Umum (Pemilu). Para partai politik dan para caleg membutuhkan produk poliester impor untuk memproduksi pakaian, rompi, bendera, spanduk dan atribut kampanye lainnya. "Kami perkirakan Impor produk poliester akan terus berlanjut pada kuartal II ini,"kata Direktur Eksekutif Indotextiles Redma Gita Wirawasta, Senin (7/4). Produk poliester impor itu sebagian besar berasal dari China. Bahan poliester menjadi pilihan utama untuk memproduksi atribut kampanye ketimbang katun lantaran harganya yang jauh lebih murah. Saat ini, harga poliester di kisaran US$ 1,2 per kilogram (kg) hingga US$1,3 per kg.
Jelang Pemilu, Impor Produk Poliester Naik 25%
JAKARTA. Upaya membendung produk impor tak sepenuhnya berjalan mulus. Lembaga riset pertekstilan nasional Indotextiles menemukan impor produk poliester pada kuartal I tahun ini melonjak 25% dari 270.000 ton pada kuartal I di 2008 menjadi 337.500 ton. Usut punya usut, kenaikan impor produk poliester sebagian besar untuk memenuhi konsumsi terkait Pemilihan Umum (Pemilu). Para partai politik dan para caleg membutuhkan produk poliester impor untuk memproduksi pakaian, rompi, bendera, spanduk dan atribut kampanye lainnya. "Kami perkirakan Impor produk poliester akan terus berlanjut pada kuartal II ini,"kata Direktur Eksekutif Indotextiles Redma Gita Wirawasta, Senin (7/4). Produk poliester impor itu sebagian besar berasal dari China. Bahan poliester menjadi pilihan utama untuk memproduksi atribut kampanye ketimbang katun lantaran harganya yang jauh lebih murah. Saat ini, harga poliester di kisaran US$ 1,2 per kilogram (kg) hingga US$1,3 per kg.