KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Gudang Garam Tbk (
GGRM) berpotensi mencetak pertumbuhan hingga akhir tahun. Katalis utamanya dari potensi pertumbuhan permintaan jelang Pemilu 2024. Analis UOB Kay Hian Sekuritas Stevanus Juanda mengatakan, daya beli masyarakat berpotensi membaik pada semester II 2023 sehingga dapat mendorong volume penjualan perseroan. Perbaikan daya beli didukung oleh adanya pengeluaran Pemilu oleh partai politik. Secara historis, Stevanus melihat pertumbuhan penjualan GGRM selama periode Pemilu. Ia memaparkan, pada Pemilu 1999 penjualan GGRM naik 27,3% secara tahunan (YoY).
Baca Juga: Volum Penjualan Gudang Garam (GGRM) Diprediksi Tumbuh, Cek Rekomendasi Analis Lalu, pada pemilu 2004 penjualan tumbuh 5% YoY dan pada pemilu 2009 meningkat 9% YoY. Pada dua pemilu terakhir, GGRM mencetak pertumbuhan double digit dengan Pemilu 2014 tumbuh 17,6% YoY dan pada Pemilu 2019 penjualan tumbuh 15,5% YoY. "Kami melihat bahwa pada semester II 2023 daya beli konsumen menengah ke bawah dapat membaik karena adanya pengeluaran Pemilu oleh partai politik," tulisnya dalam riset, Rabu (30/8).
Stevanus juga menyoroti margin GGRM yang diproyeksikan semakin pulih. Hal ini dilihat dari marjin laba kotor perseroan di semester I 2023 meningkat sebesar 588bps YoY, yang didorong oleh penurunan 27,7% YoY pada bahan baku yang digunakan dan penurunan 27% YoY pada cukai, PPN, dan pajak rokok.
Baca Juga: Prospek Emiten Barang Konsumen Dinilai Positif Hingga Akhir Tahun Ini Meski begitu, UOB Kay Hian merevisi turun proyeksi kinerja GGRM di tahun ini. Perkiraan pendapatan diturunkan menjadi Rp 141,75 triliun dari Rp 154,56 triliun dan laba bersih menjadi Rp 6,5 triliun dari Rp 6,74 triliun. "Kami mempertahankan buy GGRM dengan target harga Rp 33.000," imbuhnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli