Jelang pertemuan Fed, emas diramal akan terpangkas



SINGAPURA. Sebelum digelarnya pertemuan Federal Open Market Committe yang dijadwalkan pada hari ini (23/10), pergerakan harga emas diramal menurun. Sebab, sejumlah data menunjukkan sinyal adanya pemulihan pada perekonomian AS. Para ekonom yang disurvei Bloomberg meramal, anggaran belanja konsumen AS pada kuartal III akan meningkat dan tingkat pemesanan barang-barang tahan lama AS akan rebound dari penurunan paling dalam sejak Januari 2009 lalu.  Sebelumnya, data yang dirilis pada 5 Oktober menunjukkan, tingkat pengangguran AS jatuh ke level 7,8% pada September. Ini merupakan level terendah sejak Presiden Barack Obama menjabat sebagai kepala negara di 2009 lalu. Adanya sejumlah prediksi dan data positif tersebut akan menahan the Fed untuk mengucurkan stimulus tambahan. Kondisi itu yang pada akhirnya mengurangi tingkat permintaan emas sebagai investasi alternatif. "The Fed sebelumnya sudah membicarakan mengenai kapasitasnya untuk menyokong perekonomian AS. Namun, kami tidak memprediksi adanya stimulus segar dalam waktu dekat," jelas analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd Mark Pervan. Dia memprediksi, level support harga emas akan berada di posisi US$ 1.725 per troy ounce. Catatan saja, pada pukul 10.09 waktu Singapura, harga emas di pasar spot tak banyak mencatatkan perubahan di posisi US$ 1.726,20 per troy ounce. Pada transaksi sebelumnya, harga emas turun 0,2% menjadi US$ 1.725. Sedangkan kontrak harga emas untuk pengantaran Desember juga tak banyak mencatatkan perubahan di level US$ 1.727 per troy ounce di Comex, New York.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie