KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang pertemuan Federal Reverse (The Fed) pada 3-4 Mei 2022 mendatang, yang diproyeksi bakal mengerek suku bunga acuan, dinilai tidak terlalu menakutkan pelaku pasar di Indonesia, tetapi akan menekan pergerakan bursa saham AS. Chief Economist TanamDuit Ferry Latuhihin menilai imbas kebijakan The Fed tidak begitu menakutkan untuk pasar modal Indonesia. Lantaran, sentimen tersebut berasal dari faktor di luar Indonesia. "Kalau The Fed menaikkan suku bunga setinggi-tingginya itu exogenous atau dari luar, maka itu asing tetap convenience untuk masuk di market kita," terang Ferry dalam paparan Market Outlook, Senin (25/4).
Jelang Pertemuan The Fed, Pasar Modal Indonesia Diproyeksi Tak Terpengaruh Besar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang pertemuan Federal Reverse (The Fed) pada 3-4 Mei 2022 mendatang, yang diproyeksi bakal mengerek suku bunga acuan, dinilai tidak terlalu menakutkan pelaku pasar di Indonesia, tetapi akan menekan pergerakan bursa saham AS. Chief Economist TanamDuit Ferry Latuhihin menilai imbas kebijakan The Fed tidak begitu menakutkan untuk pasar modal Indonesia. Lantaran, sentimen tersebut berasal dari faktor di luar Indonesia. "Kalau The Fed menaikkan suku bunga setinggi-tingginya itu exogenous atau dari luar, maka itu asing tetap convenience untuk masuk di market kita," terang Ferry dalam paparan Market Outlook, Senin (25/4).