Jelang pidato Jokowi, IHSG bergerak positif



KONTAN.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka positif pada transaksi perdagangan pagi ini, Rabu (16/8). Mengutip data RTI, pada pukul 09.10 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,2% menjadi 5.847,14.

Ada 106 saham yang menyokong kenaikan indeks. Sedangkan jumlah saham yang turun sebanyak 43 saham dan 85 saham lainnya tak banyak mengalami perubahan.

Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 537,802 juta saham dengan nilai transaksi perdagangan Rp 229,097 miliar.


Sementara itu, sepuluh sektor kompak menguat. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain: sektor industri dasar naik 0,5%, sektor agrikultur naik 0,41%, dan industi lain-lain naik 0,34%.

Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top gainers antara lain: PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik 2,98% menjadi Rp 346, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik 1,18% menjadi Rp 19.225, dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 1,36% menjadi Rp 1.865.

Adapun saham-saham indeks LQ 45 yang berada di posisi top losers yakni: PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 1,56% menjadi Rp 11.075, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) turun 0,74% menjadi Rp 2.690, dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turun 0,72% menjadi Rp 685.

Indeks bergerak positif jelang pidato kenegaraan Presiden RI Joko Widodo pada hari ini. Sekadar informasi saja, Pemerintahan Jokowi mematok target pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan sebesar 5,4%, lebih tinggi dari target tahun ini yang sebesar 5,2%. Target tersebut berdasarkan Nota Keuangan RAPBN 2018 yang akan dibacakan pemerintah di DPR, siang ini, Rabu (16/8).

Dalam draf Nota Keuangan yang diterima KONTAN, target tersebut sejalan dengan pemulihan ekonomi global. Dari sisi domestik, target itu akan didorong oleh kinerja investasi dan ekspor.

"Kebijakan pengampunan pajak tahun 2016-2017 diharapkan memberi dorongan peningkatan pada sisi investasi di sektor riil, sementara di sisi lain pemerintah akan tetap mendorong investasi di bidang infrastruktur dalam meningkatkan daya saing dan konektivitas nasional," bunyi Nota Keuangan RAPBN 2018 yang dikutip, Rabu (16/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie