Jelang Pilpres AS, Investor Lebih Banyak Investasi di Aset Pasar Uang



KONTAN.CO.ID - NEW YORK.  Investor global lebih banyak menyimpan dana di aset berbasis pasar uang. Investor tampak berhati-hati menyalurkan investasi dan memilih di aset yang lebih aman. 

Menurut data LSEG Lipper, investor yang menempatkan di money market fund secara global mencapai US$ 25,78 miliar sepekan terakhir. Ini menjadi pembelian bersih mingguan terbesar sejak 25 September. 

Kondisi ini karena ketidakpastian seputar pemilihan presiden AS pada 5 November. Jajak pendapat menunjukkan persaingan ketat di negara bagian yang penting.


Baca Juga: Nvidia Menggeser Apple Sebagai Perusahaan Paling Berharga di dunia

"Kami telah mengisyaratkan investor harus bersiap akan volatilitas pasar dan S&P 500 sebelum penurunan dalam beberapa hari terakhir," kata Mark Haefele, Kepala Investasi UBS Global Wealth Management, dikutip Reuters. Secara paralel, pembelian bersih equity fund global turun ke level terendah dalam empat minggu sebesar US$ 4,2 miliar.

Investor menjual dana sektoral senilai US$ 1,59 miliar setelah dua minggu berturut-turut melakukan pembelian bersih. Mereka menjual dana sektor real estat, teknologi, dan keuangan masing-masing senilai US$ 725 juta, US$ 623 juta, dan US$ 152 juta.

Sementara itu, fund di pasar saham China populer selama empat minggu berturut-turut karena memperoleh arus masuk senilai sekitar US$ 1,23 miliar.

Dana obligasi global menarik investasi selama 44 minggu berturut-turut, dengan nilai bersih US$ 8,98 miliar, meskipun merupakan level terendah dalam tujuh minggu.

Dana jangka pendek dan hasil tinggi global, dan dana obligasi jangka menengah berdenominasi dolar menarik arus masuk yang signifikan masing-masing sebesar US$ 1,6 miliar, US$ 1,14 miliar, dan US$ 1,24 miliar.

Sementara itu, investor meraup dana emas dan logam mulia senilai US$ 1,6 miliar dalam pembelian bersih mingguan terbesar mereka sejak Januari 2022.

Data yang mencakup 29.682 dana pasar berkembang menunjukkan dana ekuitas menerima US$ 578 juta, arus masuk mingguan kelima berturut-turut. Sementara itu, dana obligasi menarik US$ 86 juta, jumlah terkecil dalam 10 minggu.

Baca Juga: Wall Street Menguat di Tengah Turunnya Yield Treasury, Saham Megacap Terdorong Naik

Selanjutnya: Intip Saham-Saham Favorit Asing pada Akhir Pekan Saat IHSG Turun 3 Hari Beruntun

Menarik Dibaca: Ini Penjelasan Garuda Indonesia terkait Program Seat Selection

Editor: Avanty Nurdiana