Jelang puasa, impor kurma naik tajam



JAKARTA. Sama dengan ekspor, nilai impor April 2017 yang tercatat sebesar US$ 11,93 miliar, turun 10,2% dibanding bulan sebelumnya. Walaupun nilai impor tersebut masih mencatatkan kenaikan 10,31% year on year (YoY). Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat, volume impor April tercatat turun 7,6% month on month (MoM), walaupun naik 3,51% YoY. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan signifikan, yaitu impor kurma yang naik cukup tinggi, sebesar 49,26% dibanding bulan sebelumnya. "Ini persiapan puasa. Kalau dilihat dari negara pengimpornya, dari Tunisia," kata Suhariyanto, Senin (15/5). Di sisi lain, pihaknya mencatatkan adanya penurunan impor bahan pangan lainnya, yakni impor cabai kering turun 35%, kedelai turun 48,04%, bawang putih turun 2,67%, dan impor daging jenis lembu beku turun 65%. "Impor cabai kering turun dan harganya saat ini lumayan stabil. Kami harap jelang puasa stabil," tambahnya. Penurunan impor bahan pangan tersebut juga sejalan dengan penurunan impor barang konsumsi sebesar 17,73% month on month (MoM). Namun, penurunan impor juga terjadi pada kelompok bahan baku penolong dan kelompok barang modal masing-masing sebesar 9,75% dan 7,38% MoM. Dengan perkembangan tersebut, nilai impor per bulan sejak Januari hingga April 2017 masih di atas nilai impor per bulan pada tahun lalu. Adapun nilai impor kumulatif Januari-April 2017 mencapai US$ 48,53 miliar atau tumbuh 13,51% YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan