KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Relawan Joko Widodo-Ma'ruf Amin menggelar halal bihalal di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (26/6). Para relawan ini bertekad untuk menciptakan suasana kondusif menyambut putusan sengketa pilpres yang akan digelar Mahkamah Konstitusi pada Kamis besok. "Relawan siap bahu membahu dengan Polri dan TNI serta masyarakat lainnya untuk menciptakan suasana kondusif jelang dan pasca keputusan MK," kata M Eko Purwanto, perwakilan dari relawan Jaringan Mandiri Nasional (JAMAN). Eko mengatakan, persaingan pemilu yang begitu tajam antara kubu 01 dan 02 harus segera diredam. Ke depannya, tidak adalagi 01 atau 02 yang ada adalah 03 demi persatuan dan kemajuan Indonesia.
Para relawan Jokowi-Ma'ruf yakin keputusan Mahkamah Konsitusi besok tidak akan mengubah hasil hitung KPU yang memenangkan paslon 01. Namun efek dari keputusan MK tersebut memungkinkan ada pihak-pihak yang kurang puas yang berpotensi membuat kekacauan dengan dimanfaatkan oleh pihak ketiga. "Tugas kita sebagai relawan menjernihkan suasana, karena banyak pihak yang mencoba memancing ikan di air keruh," kata dia. Ia mencontohkan gerakan radikalisme yang sudah mengintai Indonesia untuk mengganti NKRI menjadi sistem Khilafah. Ia yakin kubu 01 dan 02 sudah jelas memegang prinsip NKRI adalah harga mati.
Tetapi jika terlalu hanyut dalam eforia kemenangan atau ketidakpuasan akan kekalahan, akan tidak lagi jernih melihat
proxy war yang mengancam negara. "Demokrasi sebagai sistem dari konsensus bernegara yang kita pilih, memang menjamin hak-hak dan kebebasan yang dimiliki oleh individu, kelompok dan rakyatnya. Namun kebebasan dalam negara demokrasi tetap harus ada batasnya, ada etika dan norma yang harus kita jaga dan dihormati bersama," kata dia. Dalam acara tersebut, hadir relawan Jokowi-Ma'ruf dari sejumlah organisasi. Mereka kompak mengenakan baju putih sebagai simbol perdamaian. Namun Jokowi sendiri tidak hadir dalam acara ini karena memiliki agenda lain. Kehadiran Jokowi akhirnya diwakili oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (Ihsanuddin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli