JAKARTA. Untuk menjaga kestabilan harga sembako menjelang Ramadan dan Idul Fitri, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) akan menambah alokasi pasokan gula dan daging. Ismed Hasan Putro, Direktur Utama RNI mengatakan, suplai gula berasal dari 10 pabrik gula (PG) milik RNI di Jawa Timur, Jogja dan Jawa Barat. Alokasi yang disiapkan sebanyak 30.000 ton, terdiri dari 10.000 ton Raja Gula kemasan 1 kilogram (kg), 5 kg, dan 20.000 ton untuk Raja Gula ukuran 50 kg. Sedangkan untuk daging, selama Ramadan dan Idul Fitri, RNI mengalokasikan 9.000 ekor sapi jenis simental, limousin dan sapi bali. Sapi yang siap dipotong itu diambil dari peternakan sapi RNI di perkebunan tebu RNI Jati Tujuh, Indramayu-Majalengka Jawa Barat dan Peternakan Sapi RNI kerjasama dengan PT GNE di Lombok Praya, NTB. Penyebaran Raja Gula dan Raja Daging RNI dilakukan pada wilayah yang rentan terjadinya fluktuasi harga yang tak terkontrol, misalnya wilayah Jabodetabek. "Untuk wilayah ini, selain mensuplai ke pasar tradisional bekerjasama dengan PD Pasar Jaya, melalu Gerai Grosir RNI Jaya yang sudah ada di titik PD Pasar Jaya di Jakarta," kata Ismed, Jumat (13/6).
Jelang Ramadan, RNI tambah pasokan gula dan daging
JAKARTA. Untuk menjaga kestabilan harga sembako menjelang Ramadan dan Idul Fitri, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) akan menambah alokasi pasokan gula dan daging. Ismed Hasan Putro, Direktur Utama RNI mengatakan, suplai gula berasal dari 10 pabrik gula (PG) milik RNI di Jawa Timur, Jogja dan Jawa Barat. Alokasi yang disiapkan sebanyak 30.000 ton, terdiri dari 10.000 ton Raja Gula kemasan 1 kilogram (kg), 5 kg, dan 20.000 ton untuk Raja Gula ukuran 50 kg. Sedangkan untuk daging, selama Ramadan dan Idul Fitri, RNI mengalokasikan 9.000 ekor sapi jenis simental, limousin dan sapi bali. Sapi yang siap dipotong itu diambil dari peternakan sapi RNI di perkebunan tebu RNI Jati Tujuh, Indramayu-Majalengka Jawa Barat dan Peternakan Sapi RNI kerjasama dengan PT GNE di Lombok Praya, NTB. Penyebaran Raja Gula dan Raja Daging RNI dilakukan pada wilayah yang rentan terjadinya fluktuasi harga yang tak terkontrol, misalnya wilayah Jabodetabek. "Untuk wilayah ini, selain mensuplai ke pasar tradisional bekerjasama dengan PD Pasar Jaya, melalu Gerai Grosir RNI Jaya yang sudah ada di titik PD Pasar Jaya di Jakarta," kata Ismed, Jumat (13/6).