KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah di perdagangan Senin (26/7) menguat sebanyak 0,07% ke level Rp 14.482 per dolar AS. Sedangkan Kurs Jisdor menguat 0,04% ke level Rp 14.494 per dolar AS. Pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dinilai Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mendorong penguatan rupiah di hari Senin (26/7). Menurutnya, meskipun PPKM diperpanjang, tetapi ada beberapa sektor yang dilonggarkan, seperti pasar tradisional yang menjual sembako diperbolehkan normal, tetapi dengan protokol yang ketat.
Baca Juga: Rupiah Jisdor menguat tipis ke Rp 14.494 per dolar AS pada Senin (26/7) Senada, ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri menilai bahwa penguatan rupiah seiring dengan penurunan kasus Covid-19 di dalam negeri dan adanya pelonggaran PPKM, sehingga kegiatan bisnis mulai kembali beroperasi. “Hal ini direspon positif oleh pasar, sementara minim tekanan eksternal yang membuat rupiah kembali tertekan,” kata Reny kepada Kontan, Senin (26/7). Untuk sentimen eksternal, ia melihat bahwa laju dolar AS yang mulai tersendat seiring dengan munculnya sentimen risk-on, ditandai dengan bursa Wall Street yang mencatat rekor pada perdagangan Jumat (23/7). Penguatan rupiah ini menurut Alwi masih rentan, karena minggu ini akan ada rapat Federal Open Market Committee (FOMC). "Jika melihat data terbaru dari Commodity Futures Trading Commission (CFTC), menunjukkan posisi net long dolar AS kini berada di level tertinggi sejak Juni 2020," kata Alwi. Baca Juga: Berotot, rupiah spot ditutup menguat ke Rp 14.483 per dolar AS pada hari ini (26/7)