Jelang rapat The Fed, harga SUN diramal terbatas



JAKARTA. Aksi beli obligasi negara di pasar sekunder memicu kenaikan harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan Rabu (8/6).

Mengacu Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) per Rabu (8/6), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price menanjak 0,32% dibandingkan hari sebelumnya ke level 112,86.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra berpendapat, pertumbuhan harga SUN pada perdagangan kemarin sejatinya merupakan imbas dari hasil positif lelang penjualan obligasi negara pada Selasa (7/6). Dalam lelang tersebut, pemerintah memenangkan lelang sesuai target maksimal Rp 18 triliun dari total penawaran Rp 42,32 triliun.


"Ini mendorong investor yang tidak mendapatkannya di lelang untuk membeli SUN di pasar sekunder," jelasnya.

Bergerak terbatas

Nah, untuk hari ini, harga SUN diterawang bakal cenderung terbatas. Menurut Made, terbatasnya pergerakan harga SUN di pasar sekunder terjadi menjelang pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) pekan depan.

Meskipun data sektor tenaga kerja Negeri Paman Sam pada Mei 2016 kurang baik sehingga memudarkan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS pada pertemuan mendatang, pelaku pasar bakal tetap mencermati agenda tersebut.

"Hal ini kami perkirakan akan mempengaruhi perdagangan SUN pada hari ini," terkanya.

Adapun dari domestik, katalis positif bersumber dari rencana penerbitan SUN di pasar global dengan denominasi mata uang Euro senilai EUR 3 miliar.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie