Jelang RDG Bank Indonesia, Saham Bank Big Caps Kompak Terkoreksi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham perbankan berkapitalisasi besar kompak terkoreksi dalam dua hari terakhir. Hal ini terjadi menjelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia bulan Mei 2024.

Seperti diketahui, saham-saham bank big caps juga sempat terkoreksi kala RDG bulan lalu, BI memutuskan untuk meningkatkan tingkat suku bunga 25 basis poin menjadi 6,25%. Hanya saja, dalam RDG kali ini, BI diperkirakan bakal mempertahankan tingkat suku bunga.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tercatat mengalami koreksi paling dalam pada penutupan perdagangan (21/5). Bank berlogo pita emas ini tercatat mengalami koreksi 4,74% menjadi Rp 6.025 per saham.


Baca Juga: OJK Optimistis Merger MNC dan NOBU Terwujud

Tren tersebut berlanjut dari koreksi yang dialami pada awal pekan kemarin. Di mana, BMRI juga tercatat memerah sekitar 3,80% dan jika dilihat secara year to date, sahamnya sudah turun 0,41%.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp 108,86 triliun ini tak luput dari tren koreksi. BRIS telah merosot sekitar 4,45% menjadi Rp 2.360 per saham dan melanjutkan tren koreksi dari hari sebelumnua yang turun 1,98%.

Meski demikian, BRIS ini menjadi satu-satunya saham bank big caps yang masih tercatat naik jika dilihat sejak awal tahun. Tak main-main, BRIS sudah melambung 35,63% secara year to date.

Selanjutnya, ada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNII) yang mencatat koreksi sebesar 4,22% menjadi Rp 4.770 per saham. Pada hari sebelumnya, bank berlogo 46 ini juga sudah terkoreksi sekitar 3,77%.

BBNI termasuk bank big caps yang sudah turun cukup dalam sejak awal tahun. Secara year to date, pergerakan saham dari BBNI sudah merosot sebesar 11,26% meski sempat menyentuh level tertinggi di level Rp 6.250 per saham.

Baca Juga: Buana Finance (BBLD) Putuskan Bagi Dividen dari Laba Tahun 2023

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) pun turut kompak dalam mengalami koreksi saham bagi-bagi bank big caps. Bank yang dekat dengan wong cilik ini mengalami koreksi sebesar 2,9% menjadi Rp 4680 per saham.

Meski koreksi hariannya terbilang mini, BBRI justru menjadi bank big caps yang koreksinya paling dalam. Meski sempat beberapa kali menyentuh harga tertinggi  di 2024 ini, BBRI justru terperosok 18,25% secara year to date.

Terakhir, ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang tercatat mengalami koreksi paling mini di penutupan perdagangan hari ini. Saham bank swasta terbesar ini mengalami penurunan harga sebesar 1,06%.

Jika dibandingkan dengan bank big caps lainnya, BBCA tergolong paling stabil jika dilihat sepanjang tahun berjalan. Ini tercermin dari pergerakan sahamnya yang hanya terkireksi 0,27% sejak awal tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi
TAG: