KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah rupanya belum berhasil keluar dari tekanan. Pada perdagangan hari ini, Selasa (18/1), rupiah di pasar spot kembali mencatatkan pelemahan. Ditutup di level Rp 14.336 per dolar Amerika Serikat (AS), rupiah melemah 0,08% dari penutupan sebelumnya.

Setali tiga uang, kinerja rupiah di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia juga mengalami koreksi. Mata uang Garuda ini mengalami depresiasi tipis 0,01% ke Rp 14.325 per dolar AS.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengungkapkan, saat ini rupiah memang cenderung minim sentimen yang signifikan. Secara fundamental, rupiah masih berada dalam tekanan seiring dolar AS yang menguat akibat tone dari Federal Reserve yang semakin hawkish. 

Baca Juga: IHSG melemah 0,47% ke 6.614 Pada Selasa (18/1), Asing Net Buy TLKM, AGRO, BBRI

Menurut Reni, pada perdagangan besok, Rabu (19/1), sentimen tersebut masih akan jadi salah satu yang membebani rupiah. Terlebih jika aliran dana yang masuk ke pasar modal dalam negeri masih tersendat. 

“Pada esok hari, pasar juga akan antisipasi hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI. Kemungkinan besar BI masih akan pertahankan suku bunga acuan untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan proses pemulihan ekonomi,” terang Reny kepada Kontan.co.id, Selasa (18/1).

Untuk perdagangan Rabu, Reny memperkirakan rupiah akan bergerak terbatas dan cenderung sideways. Ia memproyeksikan rupiah akan berada di kisaran Rp 14.325 per dolar AS-Rp 14.410 per dolar AS.

Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 14.325 pada Selasa (18/1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati