Jelang Rights Issue Bank Neo Commerce, Gozco Capital Jual 330 Juta Saham BBYB



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) bersiap melakukan aksi penguatan modal dengan skema rights issue yang diperdagangkan pada 24 hingga 30 November 2022. Selang satu hari sebelum perdagangan penerbitan saham baru itu, PT Gozco Capital selaku investor lama melego 330 juta lembar BBYB. 

Pelepasan saham ini terjadi pada 23 November 2022 alias sehari sebelum periode perdagangan dan pelaksanaan aksi penambahan modal melalui skema rights issue yang digelar BBYB. Aksi ini membuat terjadinya perusahaan komposisi kepemilikan Gozco terhadap BBYB. 

“Gozco Capital sebelumnya memiliki 1.395.465.770 lembar saham BBYB dengan porsi kepemilikan 14,81%. Sesudah transaksi ini, turun menjadi 1.065,465.770 lembar dengan porsi kepemilikan menjadi 11,31%,” mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis (24/11). 


Baca Juga: Kinerja Bank Digital Dibayangi Kenaikan Biaya Dana

Asal tahu saja, BBYB tengah melakukan rights issue 2,61 miliar lembar saham baru. Adapun jadwal akhir pembayaran pemesanan tambahan jatuh pada 2 Desember 2022. 

Sedangkan tanggal penjatahan pada 5 Desember dan tanggal pengembalian uang pemesanan pada 7 Desember 2022.

Pemegang saham utama BBYB yakni PT Akulaku Silvrr Indonesia, PT Gozco Capital, dan Rockcore Financial Technology Co.Ltd telah berkomitmen melaksanakan secara penuh haknya sesuai dengan porsi kepemilikan.

Harga pelaksanaan rights issue ini telah dipatok Rp 650 per lembar saham. Artinya, BBYB berpotensi menghimpun dana segar sebesar Rp 1,7 triliun. Target ini lebih rendah dibandingkan proyeksi awal yang mencapai Rp 5 triliun. 

Direktur Utama Bank Neo Commerce atau BNC Tjandra Gunawan menyebut target dana tersebut mengalami perubahan setelah mempertimbangkan kondisi pasar serta perekonomian dalam beberapa bulan terakhir.

“Angka ini sementara kami nilai sangat cukup untuk menjadi bensin bagi BNC dalam mengeksekusi milestones yang sudah kami rencanakan ke depannya,” ujar Tjandra belum lama ini.

Baca Juga: Kinerja Mengesankan 2022, Bank Neo Commerce Tatap Tahun 2023 sebagai Tahun Profitable

Ia menilai aksi penguatan modal ini akan meningkatkan kapasitas pendanaan BBYB untuk pengembangan bisnis perusahaan sehingga kinerja perusahaan setelah aksi korporasi diproyeksikan tumbuh secara berkelanjutan.

Penguatan modal ini dilakukan juga untuk memenuhi peraturan dan perundangan yang berlaku, termasuk pemenuhan modal inti yang dipatok Rp3 triliun pada 2022. Adapun modal inti BBYB mencapai Rp2,25 triliun per akhir September 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi