Jelang Rilis Data Inflasi AS, Rupiah Diprediksi Lanjut Tertekan pada Selasa (12/9)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah diprediksi melanjutkan pelemahan pada Selasa (12/9). Pada awal pekan, Mata uang Garuda di pasar spot bergerak tipis dengan melemah 0,01% ke Rp 15.330 per dolar Amerika Serikat (AS).

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengatakan pelemahan rupiah lantaran the Fed melakukan antisipasi data inflasi yang akan dipublilkasikan Rabu (13/9). 

Angka inflasi AS diperkirakan menguat di 3,6% sebagai batas atas dan batas bawah 3,4%.


"Ini mencerminkan kenaikan harga minyak dunia membuat harga BBM di AS bisa mengalami kenaikan sehingga berpotensi meningkatkan inflasi AS selama Agustus," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (11/9).

Baca Juga: Rupiah Melemah ke Rp 15.330 di Awal Pekan Ini, Simak Sentimen yang Menyeretnya

Selain itu, kenaikan suku bunga masih berpotensi terjadi 1 kali lagi di tahun ini. Menurut Nanang, meskipun pada pertemuan selanjutnya suku bunga tidak naik tetapi akan memberikan tekanan terhadap rupiah dengan prospek tersebut.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong juga sepakat bahwa rupiah masih akan tertekan jelang data inflasi AS. Selain itu, menyusul respons investor terhadap data penjualan ritel Indonesia yang jauh lebih rendah dari bulan lalu.

Lukman pun memperkirakan rupiah akan bergerak dengan rentang Rp 15.250 - Rp 15.400 per dolar AS. Sementara Nanang memprediksi rupiah akan diperdagangkan di kisaran Rp 15.290 - Rp 15.380 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi